Perawatan yang lebih baru melibatkan operasi invasif minimal untuk menempatkan cincin yang terbuat dri manik-manik titanium mengandung magnet di sekitar persimpangan lambung dan kerongkongan.
Dalam posisi itu, cincin ini dapat memperkuat sfingter esofagus bagian bawah, mencegah refluks asam lambung terjadi.
Di samping itu, perubahan gaya hidup yang bisa mencegah refluks asam lambung juga baik dilakukan untuk mengurangi gejala radang kerongkongan refuks atau menghindari masalah berulang.
Baca juga: Bagaimana Asam Lambung Bisa Merusak Kerongkongan dan Tenggorokan?
Eosinofil adalah sel darah putih yang memainkan peran kunci dalam reaksi alergi.
Esofagitis eosinofilik terjadi dengan konsentrasi tinggi sel darah putih tersebut di kerongkongan.
Hal ini kemungkinan besar bisa terjadi sebagai respons terhadap agen penyebab alergi (alergen) atau refluks asam lambung, atau keduanya.
Dalam banyak kasus, esofagitis jenis ini dapat dipicu oleh makanan seperti susu, telur, gandum, kedelai, kacang tanah, kacang-kacangan, gandum hitam, dan daging sapi.
Oleh sebab itu, cara mengobati esofagitis eosinofilik terutama adalah menghindari alergen dan mengurangi reaksi alergi dengan konsumsi obat-obatan.
Obat-obatan yang mungkin diperlukan termasuk:
Baca juga: Kanker Esofagus (Kerongkongan): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Namun, karena saat ini tidak ada tes yang tersedia untuk mengidentifikasi makanan penyebab esofagitis eosinofilik, dokter mungkin menyarankan agar pasien menghilangkan alergen makanan umum dari diet.
Di bawah arahan dokter, pasien secara bertahap kemudian nisa menambahkan makanan kembali ke dalam diet dan perhatikan ketika gejala kembali.
Pendekatan lain yang lebih ketat adalah menghapus semua makanan dari diet dan menggantinya dengan formula berbasis asam amino.
Terapi biologis baru dilaporkan sedang dikembangkan untuk mengobati esofagitis eosinofilik dan kemungkinan akan tersedia dalam beberapa tahun lagi.
Obat-obatan ini dikabarkan dapat merangsang respons kekebalan tubuh untuk melawan infeksi, peradangan, atau penyakit.
Beberapa obat oral bisa menyebabkan kerusakan jaringan jika tetap bersentuhan dengan lapisan esofagus terlalu lama.