Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Bau Mulut?

Kompas.com - 12/11/2021, 18:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Bau mulut bisa menunjukkan adanya beragam gangguan kesehatan pada tubuh, termasuk menjadi gejala diabetes.

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi di atas nilai normal.

Seseorang secara umum dapat didiagnosis mengidap diabetes ketika memiliki kadar gula darah saat puasa di atas 126 mg/dL dan kadar gula darah dua jam sesudah makan mencapai di atas 200 mg/dL.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Penyakit ini tak boleh dianggap remeh karena bisa menimbulkan banyak komplikasi berbahaya, termasuk penyakit jantung dan stroke yang mematikan.

Oleh sebab itu, siapa saja yang mengalami keluhan bau mulut lebih baik meresponsnya. Dokter dapat dimintai bantuan untuk memastikan penyebab bau mulut yang dialami.

Barangkali diabetes adalah kondisi yang menjadi penyebab bau mulut.

Lantas, bagaimana diabetes bisa menyebabkan bau mulut?

Ada dua alasan utama diabetes bisa menyebabkan bau mulut. Ini terkait dengan penyakit periodontal dan tingginya kadar keton dalam darah akibat diabetes.

Berikut penjelasannya:

1. Penyakit periodontal (jaringan penyangga gigi)

Penyakit periodontal seperti gingivitis (radang gusi), periodontitis ringan, dan periodontitis lanjut bisa dipicu oleh penyakit diabetes.

Dilansir dari Health Line, pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan kadar glukosa dalam air liur.

Baca juga: 15 Gejala Diabetes Tak Terkontrol yang Perlu Diwaspadai

Glukosa ini bisa menjadi makanan bagi bakteri dan memicu penumpukan plak gigi.

Jika plak tidak dihilangkan sampai bersih, maka rentan memicu kerusakan gigi dan penyakit gusi yang juga dapat menyebabkan bau mulut.

Menurut laporan dalam IOSR Journal of Dental and Medical Sciences, diperkirakan satu dari tiga penderita diabetes juga akan mengalami penyakit periodontal.

Penyakit jantung dan stroke yang dapat menjadi komplikasi diabetes juga bisa terkait dengan penyakit periodontal.

Diabetes dapat merusak pembuluh darah yang dapat mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk gusi.

Jika gusi dan gigi tidak menerima suplai darah yang tepat, keduanya mungkin akan menjadi lemah dan lebih rentan terhadap infeksi.

Padahal ketika kadar gula darah dalam kondisi tinggi, akan sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi, yang membuat gusi lebih sulit untuk sembuh.

Baca juga: 9 Cara Mengobati Sakit Gigi Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Jika seseorang dengan diabetes mendapat penyakit periodontal, mungkin kondisinya lebih parah dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh daripada orang tanpa diabetes.

Bau mulut adalah tanda umum penyakit periodontal.

Tanda-tanda penyakit periodontal lainnya bisa termasuk:

  • Gusi kemerahan atau terasa lunak
  • Gusi berdarah
  • Gigi sensitif
  • Gusi turun (resesi gingiva)

2. Tingginya kadar keton dalam darah

Akibat diabetes, tubuh jadi tidak mampu menghasilkan insulin dalam jumlah cukup atau tidak bisa menggunakan insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi.

Untuk mengimbanginya, tubuh penderita diabetes pun kemudian bisa beralih ke “rencana B”, yakni membakar lemak.

Proses ini akan menghasilkan sebuah zat asam yang disebut dengan keton.

Baca juga: 12 Cara Mencegah Komplikasi Diabetes yang Berbahaya

Zat asam keton juga dapat diproduksi saat seseorang sedang berpuasa atau sedang menjalani diet tinggi protein dan rendah karbohidrat, tapi tidak pada tingkat yang sama seperti pada ketoasidosis diabetik.

Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes yang ditandai dengan tingginya kadar keton di dalam darah.

Kadar keton yang tinggi ini seringkali dapat menjadi penyebab bau mulut.

Gejala ketoasidosis diabetik lainnya bisa meliputi:

  • Bau manis dan bau buah pada napas
  • Buang air kecil lebih sering dari biasanya
  • Sakit perut, mual, atau muntah
  • Kadar glukosa darah tinggi
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kebingungan

Melansir WebMD, ketoasidosis diabetik termasuk kondisi berbahaya.

Komplikasi diabetes ini kebanyakan terjadi pada penderita diabetes tipe 1 yang gula darahnya tidak terkontrol.

Jika mencurigai diri memiliki gejala-gejala ketoasidosis diabetik, siapa saja penting untuk bisa segera mencari bantuan medis.

Baca juga: 4 Tanda Kesalahan Cara Menyikat Gigi

Cara mengatasi bau mulut akibat diabetes

Cara terbaik untuk mengatasi atau mencegah bau mulut tidak lain adalah dengan membersihkan gigi secara rutin.

Merangkum Medical News Today, berikut ini adalah beberapa tips mengatasi atau mencegah bau mulut akibat diabetes yang bisa dipertimbangkan:

  • Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dan flossing setiap hari
  • Jangan lupa untuk menyikat atau membersihkan lidah, tempat perkembangbiakan utama bakteri berbau busuk
  • Minumlah air dan jaga mulut tetap lembab
  • Jaga kadar gula darah dalam kisaran target
  • Gunakan permen atau permen karet bebas gula untuk merangsang air liur
  • Jangan merokok
  • Kunjungi dokter gigi secara teratur dan ikuti rekomendasi perawatan

Ketika menemui dokter gigi, siapa saja penting untuk berbicara tentang kemungkinan memiliki diabetes. Ini penting agar dokter dapat melakukan penyesuaian dalam memberikan penanganan.

Baca juga: Kapan Harus Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau