Kebanyakan wanita yang hamil dan belum pernah menderita diabetes akan dianjurkan untuk menjalani skrining diabetes gestasional selama trimester kedua kehamilan, sekitar usia kehamilan 24-28 minggu.
Sebagian besar waktu, wanita yang didiagnosis dengan diabetes gestasional tidak memiliki gejala.
Jika memiliki riwayat keluarga diabetes gestasional, seseorang wanita berisiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional.
Faktor risiko diabetes gestasional lain termasuk:
Skrining dini akan membantu menentukan apakah seseorang berisiko terkena diabetes atau tidak.
Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit dan mengurangi risiko komplikasi.
Baca juga: 11 Penyebab Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai
Sangat penting untuk mewaspadai gejala yang dapat disebabkan oleh diabetes.
Ini termasuk:
Dilansir dari Verywel Health, sering haus dan sering buang air kecil berjalan beriringan.
Ketika gula darah seseorang berada di atas normal, ginjal akan menarik air dari jaringan untuk mengencerkan glukosa sehingga dapat dikeluarkan melalui urine.
Selain itu, sel-sel akan mendorong cairan ke dalam aliran darah untuk mengeluarkan gula.
Selama penyaringan, ginjal tidak akan menyerap kembali cairan dan malah mengeluarkannya melalui urine.
Sementara, semakin banyak buang air kecil, seseorang kemungkinan akan merasa semakin haus.
Pada anak-anak dengan diabetes tipe 1, enuresis (buang air kecil yang tidak disengaja, terutama pada anak-anak di malam hari) dapat terjadi dalam bentuk mengompol.
Pada kasus yang parah, seperti ketoasidosis diabetik, penderita diabetes tipe 1 dapat mengalami dehidrasi parah.
Ketika kadar gula darah dalam keadaan tinggi, tubuh akan mengimbanginya dengan mencoba membuang kelebihan gula melalui urine.
Hilangnya air dan elektrolit ini dapat meningkatkan rasa haus dan menyebabkan peningkatan asupan cairan.
Haus berlebihan ini harus disikapi dengan bijak.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Bau Mulut?
Hal itu bisa menjadi masalah jika seseorang merespons haus dengan memilih minuman manis, seperti jus, limun, dan es teh manis untuk membantu memuaskan dahaga.
Karena kandungan gula dan karbohidrat dari minuman ini, gula darah bisa menjadi lebih tinggi.
Rasa lapar yang berlebihan atau ekstrim disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh menggunakan gula sebagai bahan bakar.