Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Osteoporosis Bisa Menyerang Remaja, Kenali Gejalanya

Kompas.com - 26/11/2021, 06:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.comOsteoporosis adalah suatu kondisi yang melemahkan tulang, membuat patah tulang lebih mungkin terjadi.

Kondisi ini paling umum dialami oleh lansia, terutama pada wanita setelah menopause.

Namun, ternyata mungkin saja bagi anak-anak dan remaja untuk mengembangkan osteoporosis ketika remaja.

Kondisi ini paling sering terjadi pada anak-anak antara usia 8 dan 14 tahun.

Kadang-kadang berkembang pada anak-anak yang lebih muda selama pertumbuhan.

Baca juga: Apakah Susu Efektif untuk Mencegah Osteoporosis?

Ini merupakan masalah serius karena menyerang ketika seorang anak masih membangun kekuatan tulangnya.

Melansir dari WebMD, seseorang pada umumnya membangun sekitar 90 persen dari massa tulang pada saat berusia 18 hingga 20 tahun.

Kehilangan massa tulang selama tahun-tahun pembentukan tulang yang prima dapat menempatkan seseorang pada risiko komplikasi, termasuk patah tulang.

Jenis osteoporosis remaja

Ada dua jenis osteoporosis remaja, yakni sekunder dan idiopatik.

Osteoporosis sekunder merupakan jenis osteoporosis remaja yang paling umum.

Beberapa penyakit dan penyebab yang dapat menyebabkan osteoporosis pada anak antara lain:

  • Artritis remaja
  • Diabetes
  • Cystic fibrosis
  • Leukemia
  • Penyakit celiac
  • Osteogenesis imperfekta ("penyakit tulang rapuh")
  • Homocystinuria (kelainan metabolisme genetik )
  • Hipertiroidisme
  • Hiperparatiroidisme
  • Sindrom Cushing
  • Sindrom malabsorpsi
  • Anoreksia nervosa atau gangguan makan lainnya
  • Penyakit ginjal

Kadang-kadang, osteoporosis remaja disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya.

Misalnya, dengan rheumatoid arthritis, anak-anak mungkin memiliki massa tulang yang lebih rendah dari yang diharapkan, terutama di dekat sendi rematik.

Obat- obatan tertentu juga dapat menyebabkan osteoporosis remaja.

Obat-obatan tersebut dapat mencakup kemoterapi untuk kanker, obat antikonvulsan untuk kejang, atau steroid untuk radang sendi.

Baca juga: 7 Makanan untuk Mencegah Osteoporosis

 

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau