Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2021, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Gangguan tidur adalah sekelompok kondisi yang mempengaruhi kemampuan untuk tidur nyenyak secara teratur.

Kebanyakan orang dewasa mengalami gangguan tidur karena stres, jadwal yang padat, dan pengaruh luar lainnya.

Namun, ketika masalah ini mulai terjadi secara teratur dan mengganggu kehidupan sehari-hari, mereka mungkin mengindikasikan mengalami gangguan tidur.

Baca juga: Gangguan Tidur Berjalan

Philips Global Sleep Survey 2019 menyebutkan sebanyak 67 persen orang dewasa melaporkan gangguan tidur setidaknya sekali setiap malam, sebagaimana yang dikutip dari Single Care.

Ada banyak jenis gangguan tidur. Beberapa mungkin disebabkan oleh kondisi kesehatan lain yang mendasarinya.

Sangat penting untuk mendiagnosis jenis dan pengobaatan untuk gangguan tidur yang dialami karena dampaknya negatif dan bisa menjadi gejala dari kondisi medis atau kesehatan mental lainnya, seperti depresi dan parkinson.

Berikut daftar gangguan tidur yang paling umum dikeluhkan, dikutip dari berbagai sumber:

1. Insomnia

Mengutip Healthline, insomnia mengacu pada ketidakmampuan untuk tertidur atau tetap tertidur.

Insomnia bisa disebabkan oleh stres, kecemasan, dan masalah hormon atau pencernaan.

Mengutip Clevel and Clinic, orang dengan insomnia memiliki satu atau lebih gejala berikut:

  • Kesulitan tertidur.
  • Sering terbangun di malam hari dan sulit untuk kembali tidur.
  • Bangun terlalu pagi.
  • Memiliki tidur yang tidak menyegarkan.
  • Memiliki setidaknya satu masalah siang hari, seperti kelelahan, mengantuk, masalah dengan suasana hati, konsentrasi menurun, kecelakaan di tempat kerja atau saat mengemudi, dll karena kurang tidur.

Insomnia yang dialami seseorang bisa bervariasi berapa lama berlangsung dan seberapa sering terjadi.

Insomnia dapat bersifat jangka pendek (insomnia akut atau penyesuaian) atau dapat berlangsung lama (insomnia kronis).

Insomnia akut atau penyesuaian dapat berlangsung dari satu malam hingga beberapa minggu.

Insomnia disebut kronis ketika seseorang mengalami insomnia setidaknya 3 malam dalam seminggu selama sebulan atau lebih.

Insomnia akut atau jangka pendek dapat disebabkan, seperti:

Tekanan hidup, misalnya kehilangan pekerjaan, kematian orang yang dicintai.
Penyakit.

Faktor lingkungan, misalnya cahaya, kebisingan, atau suhu ekstrem.

Insomnia jangka panjang atau kronis dapat disebabkan oleh faktor-faktor, seperti:

  • Depresi.
  • Stres kronis.
  • Sakit atau ketidaknyamanan di malam hari.

Mengutip Healthline, insomnia dapat menjadi masalah bagi kesehatan dan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan, yang berpotensi menyebabkan:

  • Depresi
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Mudah marah
  • Penambahan berat badan
  • Gangguan kerja atau kinerja sekolah

Gangguan tidur ini paling umum di antara orang dewasa yang lebih tua dan wanita.

Baca juga: Gangguan Tidur

2. Sleep apnea

Mengutip Healthline, sleep apnea atau apnea tidur adalah kondisi medis serius yang menyebabkan tubuh seseorang mengambil lebih sedikit oksigen saat tidur.

Kondisi medis tersebut dapat menyebabkan seseorang terbangun di malam hari.

Sleep apnea ditandai dengan berhentinya pernapasan saat tidur.

Mengutip Clevel and Clinic, ada 2 jenis sleep apnea, yaitu obstruktif dan sentral.

Obstructive sleep apnea (OSA)

Kondisi tubuh mengambil sedikit oksigen karena ruang jalan napas terhalang atau terlalu sempit, biasanya ketika jaringan lunak di bagian belakang tenggorokan jatuh saat tidur.

Gejala OSA, seperti:

  • Mendengkur.
  • Mengantuk di siang hari.
  • Kelelahan.
  • Gelisah saat tidur.
  • Terengah-engah saat tidur.
  • Kesulitan berkonsentrasi di siang hari.

Central Sleep Apnea (CSA)

Kondisi tubuh mengambil sedikit oksigen karena ada masalah dalam hubungan antara otak dan otot-otot yang mengontrol napas.

Otak gagal memberi tahu tubuh untuk bernapas.

Jenis ini disebut apnea sentral karena berkaitan dengan fungsi sistem saraf pusat.

Orang dengan CSA gejalanya, seperti terengah-engah saat tidur, tetapi kebanyakan terbangun berulang kali di malam hari.

3. Parasomnia

Mengutip Helathline, parasomnia adalah kelas gangguan tidur yang menyebabkan gerakan dan perilaku abnormal selama tidur.

Gejala parasomnia meliputi:

  • Tidur berjalan
  • Mengigau
  • Merintih
  • Mimpi buruk
  • Mengompol
  • Menggertakkan gigi atau mengatupkan rahang

4. Sindrom kaki gelisah

Mengutip Helathline, sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS) adalah kebutuhan yang luar biasa untuk menggerakkan kaki saat tidur.

Dorongan ini terkadang disertai dengan sensasi kesemutan di kaki.

Gejala paling sering terjadi saat tidur di malam hari, sehingga sulit untuk tertidur dan tetap tertidur.

Gangguan tidur ini seringkali menyebabkan masalah kantuk di siang hari, lekas marah dan konsentrasi.

RLS sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan tertentu, termasuk attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan penyakit parkinson, tetapi penyebab pastinya tidak selalu diketahui.

Baca juga: 2 Penyebab Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Bisa Picu Serangan Jantung

5. Narkolepsi

Mengutip Clevel and Clinic, narkolepsi adalah gangguan neurologis terhadap regulasi tidur yang mempengaruhi kontrol tidur dan terjaga.

Orang dengan narkolepsi mengalami kantuk di siang hari yang berlebihan.

Kemudian, mengalami episode tertidur yang terputus-putus dan tidak terkendali di siang hari itu.

Serangan tidur mendadak ini dapat terjadi selama semua jenis aktivitas kapan saja sepanjang hari.

Beberapa pasien dengan narkolepsi mengalami kelemahan otot tiba-tiba dengan tawa atau emosi lainnya.

Narkolepsi biasanya dimulai antara usia 15 dan 25 tahun, tetapi dapat menjadi jelas pada usia berapa pun.

Dalam banyak kasus, narkolepsi tidak terdiagnosis dan, oleh karena itu, tidak diobati.

Mengutip Healthline, gangguan tidur ini dapat menyebabkan kelumpuhan tidur, yang dapat membuat seseorang secara fisik tidak dapat bergerak segera setelah bangun tidur.

Meskipun narkolepsi dapat terjadi dengan sendirinya, gangguan tidur ini juga terkait dengan gangguan neurologis tertentu, seperti multiple sclerosis.

Penyakit sklerosis ganda atau multiple sclerosis adalah suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh mengeluarkan reaksi abnormal dan menyerang sistem saraf pusat, seperti otak dan tulang belakang.

Apa saja gejala gangguan tidur?

Mengutip Healthline, gejala gangguan tidur itu berbeda-beda tergantung jenis dan tingkat keparahannya.

Namun, secara umum gejala gangguan tidur itu meliputi:

  • Kesulitan jatuh atau tetap tertidur
  • Kelelahan siang hari
  • Dorongan kuat untuk tidur siang di siang hari
  • Pola pernapasan yang tidak biasa
  • Dorongan yang tidak biasa atau tidak menyenangkan untuk bergerak saat tertidur
  • Gerakan yang tidak biasa atau pengalaman lain saat tidur
  • Perubahan yang tidak disengaja pada jadwal tidur/bangun Anda
  • Iritabilitas atau kecemasan
  • Gangguan kinerja di tempat kerja atau sekolah
  • Kurang konsenterasi
  • Depresi
  • Penambahan berat badan

Baca juga: 9 Gejala Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Bisa Picu Serangan Jantung

Apa penyebab gangguan tidur?

Mengutip Healthline, ada banyak kondisi, penyakit, dan gangguan yang dapat menyebabkan gangguan tidur.

Dalam banyak kasus, gangguan tidur berkembang sebagai akibat dari masalah kesehatan yang mendasarinya.

1. Alergi dan masalah pernapasan

Alergi, pilek, dan infeksi saluran pernapasan atas dapat membuat seseorang sulit bernapas di malam hari.

Ketidakmampuan bernapas melalui hidung juga dapat menyebabkan kesulitan tidur.

2. Sering buang air kecil

Nokturia atau sering buang air kecil, dapat mengganggu tidur seseorang dengan menyebabkannya terbangun di malam hari.

Ketidakseimbangan hormon dan penyakit pada saluran kemih dapat berkontribusi pada perkembangan kondisi gangguan tidur ini.

Pastikan untuk segera menghubungi dokter jika sering buang air kecil disertai dengan pendarahan atau nyeri.

3. Rasa nyeri kronis

Rasa nyeri yang konstan dapat membuat gangguan tidur. Beberapa penyebab paling umum dari nyeri kronis meliputi:

  • Radang sendi.
  • Sindrom kelelahan kronis.
  • Fibromyalgia, penyakit yang ditandai oleh rasa nyeri di sekujur tubuh.
  • Penyakit radang usus.
  • Sakit kepala persisten.
  • Nyeri punggung bawah terus menerus.

4. Stres dan kecemasan

Stres dan kecemasan sering kali berdampak negatif pada kualitas tidur.
Mungkin sulit bagi seseorang untuk tertidur atau tetap tertidur.

Tidak jarang seseorang akan mengalami mimpi buruk, berbicara sambil tidur, atau berjalan sambil tidur, yang dapat mengganggu tidur.

Baca juga: Sulit Tidur Nyenyak, Waspadai 5 Jenis Gangguan Tidur Ini

Tips untuk mengatasi gangguan tidur

  • Konseling dengan spesialis tidur

Mengutip Clevel and Clinic, konseling dapat membantu seseorang "mengenali, menguji, dan mengubah pikiran yang memicu stres" yang dapat membuat seseorang tetap mengalami gangguan tidur di malam hari.

  • Ciptakan lingkungan tidur yang optimal

Pastikan kamar tidur nyaman, sejuk, tenang, dan gelap.

Jika kebisingan membuat tidak bisa tidur, coba gunakan suara latar seperti "white noise" atau penyumbat telinga.

White noise adalah suara yang bisa berupa suara hujan, suara jangkrik, deburan ombak, atau suara mesin tertentu, seperti penyejuk ruangan atau suara statis dari televisi.

Jika cahaya mengganggu tidur, cobalah menggunakan masker tidur atau tirai anti tembus pandang.

  • Berpikir positif

Hindari tidur dengan pola pikir negatif, seperti "Jika saya tidak cukup tidur malam ini, bagaimana saya bisa melewati hari esok?"

  • Hindari menggunakan tempat tidur untuk apa pun selain tidur dan hubungan intim

Jangan menonton televisi, makan, bekerja, atau menggunakan komputer di kamar tidur.

  • Cobalah untuk menjernihkan pikiran sebelum waktu tidur

Hal ini berguna jika seseorang cenderung khawatir dan terlalu banyak berpikir di tempat tidur pada malam hari.

  • Tetapkan waktu tidur yang teratur dan rutinitas santai

Bisa membiasakan diri setiap malam mandi air hangat, mendengarkan musik yang menenangkan, atau membaca untuk menenangkan diri.

Cobalah latihan relaksasi, meditasi, biofeedback, atau hipnosis.

Bangun pada waktu yang sama setiap pagi, termasuk hari libur.

  • Hindari tidur siang

Batasi tidur siang kurang dari 30 menit dan tidak lebih dari jam 3 sore.

  • Hindari stimulan

Stimulan yang dapat mengganggu tidur di antaranya kopi, teh, soda, coklat, dan makanan berat. Jadi hindari itu 4 jam sebelum tidur.

Camilan karbohidrat ringan, seperti susu, yogurt, atau biskuit dapat membantu untuk lebih mudah tertidur.

  • Hindari alkohol dan tembakau setidaknya 4 jam sebelum tidur dan di malam hari.
  • Berolahraga secara teratur, tetapi tidak dalam waktu empat jam sebelum tidur.

Baca juga: Stres Kerja dan Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Kematian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau