KOMPAS.com - Jutaan orang di seluruh dunia mengalami kesedihan atau depresi di beberapa titik dalam hidup mereka.
Namun, mengenali perbedaan antara diagnosis depresi dan kesedihan dapat membantu seseorang memproses keduanya dengan cara yang sehat.
Melansir dari Medical News Today, merasa sedih adalah bagian integral dari depresi, tetapi mereka tidak sama.
Kesedihan adalah emosi manusia yang normal yang akan dialami setiap orang pada saat-saat stres atau sedih.
Sejumlah peristiwa kehidupan dapat membuat orang merasa sedih atau tidak bahagia.
Baca juga: 4 Manfaat Musik Sebagai Obat bagi Kesehatan Mental
Kehilangan atau ketidakhadiran orang yang dicintai, perceraian, kehilangan pekerjaan atau pendapatan, masalah keuangan, atau masalah di rumah, semuanya dapat memengaruhi suasana hati secara negatif.
Gagal ujian, tidak mendapatkan pekerjaan, atau mengalami kejadian mengecewakan lainnya juga bisa memicu kesedihan.
Namun, seseorang yang mengalami kesedihan biasanya dapat menemukan kelegaan dari menangis, melampiaskan, atau mengungkapkan rasa frustrasinya.
Lebih sering daripada tidak, kesedihan memiliki kaitan dengan pemicu tertentu.
Kesedihan biasanya berlalu seiring waktu.
Jika tidak hilang, atau jika orang tersebut terganggu aktivitas sehari-harinya, ini bisa menjadi tanda depresi.
Jika suasana hati yang buruk memburuk atau berlangsung lebih dari 2 minggu, orang tersebut harus berbicara dengan praktisi kesehatan mental.
Sementara itu, depresi adalah gangguan mental yang memiliki efek kuat pada banyak bagian kehidupan seseorang.
Kondisi ini dapat terjadi pada orang-orang dari segala jenis kelamin atau usia dan mengubah perilaku dan sikap.
Gejala dari depresi meliputi: