Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Manfaat Tempe, Makanan Tradisional Indonesia Kaya Nutrisi

Kompas.com - 31/12/2021, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tempe adalah makanan rumahan tradisional Indonesia yang sederhana dan murah, tetapi manfaatnya besar bagi kesehatan manusia.

Mengutip WebMD, tempe yang berbahan kedelai sering dikonsumsi sebagai alternatif daging bagi para vegetarian karena mengandung vitamin B12 dan sumber protein lengkap.

Tempe memiliki 9 asam amino esensial yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan otot kita.

Baca juga: Berapa Kalori Gorengan seperti Tahu Isi, Tempe, Bakwan, Pisang Goreng?

Mengutip Healthline, dalam porsi 84 gram berikut nutrisi yang dikandung tempe:

  • Kalori: 162
  • Protein: 15 gram
  • Karbohidrat: 9 gram
  • Lemak: 9 gram
  • Natrium: 9 mg
  • Besi: 12 persen AKG
  • Kalsium: 9 persen AKG
  • Riboflavin: 18 persen AKG
  • Niasin: 12 persen AKG
  • Magnesium: 18 persen AKG
  • Fosfor: 21 persen AKG
  • Mangan: 54 persen AKG

Tempe lebih padat dari pada produk kedelai lainnya, sehingga menyediakan protein lebih banyak juga.

Misalnya, 84 gram tahu mengandung 6 gram protein, sekitar 40 persen lebih kecil dari protein yang dikandung tempe.

Tempe juga merupakan sumber kalsium non-susu yang baik.

Sebanyak 166 gram tempe dalam satu mangkuk mengandung sekitar 2/3 kalsium yang ditemukan dalam 1 cangkir susu murni.

Tempe merupakan sumber protein, zat besi, mangan, fosfor, magnesium, dan kalsium yang baik. Tempe juga rendah karbohidrat dan natrium.

Baca juga: 8 Makanan Mengandung Probiotik, Termasuk Yogurt sampai Tempe

Manfaat makan tempe

Tempe yang kaya nutrisi ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan kita sebagai berikut:

1. Tempe meningkatkan kesehatan pencernaan

Mengutip Healthline, makan tempe dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan berpotensi mengurangi peradangan.

Tempe sebagai makanan fermentasi mengandung prebiotik yang mendorong pertumbuhan bakteri baik dalam sistem pencernaan manusia.

Studi telah menemukan bahwa prebiotik meningkatkan pembentukan asam lemak rantai pendek di usus besar kita.

Itu termasuk asam butirat, yang merupakan sumber energi utama untuk sel-sel yang melapisi usus besar.

Bukti juga menunjukkan prebiotik menyebabkan perubahan menguntungkan pada mikrobiota usus.

Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa asupan prebiotik terkait dengan pengurangan peradangan dan peningkatan memori.

Baca juga: Sama-sama Olahan Kedelai, Mana yang Lebih Sehat Tempe atau Tahu?

2. Tempe mengendalikan napsu makan

Mengutip Healthline, tempe kaya akan protein kedelai, yang dapat meningkatkan rasa kenyang, mengurangi rasa lapar, dan meningkatkan penurunan berat badan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet kaya protein dapat meningkatkan thermogenesis (produksi panas), yang mengarah pada peningkatan metabolisme dan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori setelah setiap makan.

Diet tinggi protein juga dapat membantu mengendalikan nafsu makan dengan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau