KOMPAS.com - Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang praktis dan relatif terjangkau.
Fungsi kondom tak hanya untuk mencegah kehamilan, tetapi juga bisa untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.
Namun perlu diingat, fungsi kondom jadi tidak optimak ketika kondom bocor atau robek.
Baca juga: 3 Alasan Kondom Bekas Sudah Dicuci Tetap Tak Boleh Dipakai Lagi
Ada beberapa penyebab kondom bocor yang terkadang tidak disadari, antara lain:
Dilansir dari Healthline, kondom cenderung rusak dan rawan bocor ketika sudah melewati masa pakainya.
Jadi, pastikan Anda memeriksa tanggal kedaluwarsa kondom agar fungsinya lebih optimal.
Kondom bocor atau robek bisa terjadi ketika ukuran kondom terlalu kecil atau kedodoran. Pastikan Anda menggunakan kondom dengan ukuran pas setiap kali berhubungan seks.
Cara memilih ukuran kondom yang pas yakni kondom tidak kedodoran, tidak kesempitan, atau tidak rawan copot ketika digunakan.
Terkadang beberapa pasangan ceroboh saat membuka kemasan kondom, seperti menggigit atau menggunakan gunting.
Jika tidak dibuka dengan hati-hati, terkadang kondom bisa ikut robek dan bocor.
Baca juga: KB Kondom, Seberapa Efektif Pakai Kondom untuk Mencegah Kehamilan?
Penyimpanan kondom yang kurang tepat juga bisa menyebabkan kondom bocor.
Pastikan kondom yang Anda gunakan tidak disimpan di tempat bersuhu terlalu panas atau terlalu dingin, di dompet yang rawan terlipat, di laci mobil, atau di tempat yang sering kepanasan.
Untuk memberikan rasa aman ekstra, terkadang beberapa orang menggunakan kondom dobel. Hal ini keliru.
Pakai kondom dobel dapat memicu gesekan, sehingga kondom lebih rawan pecah dan bocor.
Jenis pelumas seks berbahan dasar minyak dapat merusak bahan kondom berbasis lateks.