Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2022, 08:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Mengutip Healthline, leukemia memiliki faktor risiko yang sedikit berbeda tergantung pada jenisnya. Empat jenis leukemia adalah:

  • Leukemia myeloid akut (AML)
  • Leukemia limfositik akut (ALL)
  • Leukemia myelogenous kronis (CML)
  • Leukemia limfositik kronis (CLL)

Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena leukemia meliputi:

1. Genetika

Leukemia adalah penyakit genetik yang disebabkan oleh perubahan gen seseorang.

Perubahan gen dari seorang penderita leukemia bisa berubah karena keturunan keluarga atau lingkungan dan kebiasaan hidupnya sendiri.

Mengutip Healthline, memiliki kelainan genetik tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan leukemia myeloid akut (AML) dan leukemia limfositik akut (ALL).

Kondisi kelainan genetik tertentu tersebut antara lain:

  • Sindrom Klinefelter
  • Anemia Fanconi
  • Sindrom Down
  • Sindrom Li-Fraumeni
  • Sindrom Bloom
  • Ataksia-telangiektasia
  • Neurofibromatosis

Baca juga: 13 Tanda-tanda Leukemia yang Perlu Diwaspadai

2. Riwayat keluarga

Mengutip Medical News Today, memiliki kerabat tingkat pertama, seperti orang tua atau saudara kandung, dengan leukemia dapat meningkatkan risiko seseoorang mengembangkan leukemia limfositik kronis (CLL).

3. Usia

Mengutip Medical News Today, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bahwa leukemia limfositik akut (ALL) lebih sering menyerang anak-anak dan remaja dari pada orang dewasa.

Risiko leukemia limfositik kronis (CLL) dan leukemia limfositik akut (ALL) meningkat seiring bertambahnya usia.

American Cancer Society (ACS) memperkirakan bahwa 9 dari 10 orang yang memiliki CLL berusia 50 tahun atau lebih.

4. Jenis kelamin

Mengutip Healthline, laki-laki sedikit lebih mungkin terserang keempat jenis dari pada wanita.

Baca juga: Keringat Malam Bisa Jadi Gejala Awal Leukemia, Kenali Gejala Lainnya

5. Ras

Mengutip Healthline, para peneliti telah menemukan bahwa kelompok ras tertentu lebih mungkin mengembangkan beberapa jenis leukemia.

Misalnya, orang keturunan Eropa memiliki peningkatan risiko menderita leukemia limfositik kronis (CLL).

Para peneliti juga menemukan bahwa leukemia jarang terjadi pada orang-orang keturunan Asia.

Risiko yang berbeda ini kemungkinan disebabkan oleh kecenderungan genetik yang berbeda.

Mengutip Medical News Today, data CDC menunjukkan bahwa leukemia paling sering terjadi pada orang kulit putih, diikuti oleh orang Hispanik dan kulit hitam.

6. Kebiasaan merokok

Mengutip Healthline, faktor terkait gaya hidup ini dapat meningkatkan risiko seseorang terserang leukemia myeloid akut (AML).

Kebiasaan merokok adalah salah satu dari sedikit hal yang dapat diubah untuk membantu mengurangi risiko menderita penyakit leukemia.

Baca juga: Gejala Awal Leukemia yang Tidak Boleh Disepelekan

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau