KOMPAS.com - Kram kaki adalah masalah umum yang memengaruhi otot kaki, betis, dan paha.
Kondisi ini melibatkan kontraksi otot kaki yang tiba-tiba, menyakitkan, dan tidak disengaja.
Kram kaki sering terjadi saat seseorang sedang tidur atau beristirahat dan bisa hilang dalam beberapa detik, tetapi durasi rata-rata adalah 9 menit.
Meski demikian, biasanya kram kaki dapat meninggalkan nyeri di otot hingga 24 jam setelahnya.
Ada beberapa penyebab kram kaki bisa terjadi.
Baca juga: Terlihat Sepele, Tidur dengan Kaus Kaki Miliki Segudang Manfaat
Melansir dari Medical News Today, dalam kebanyakan kasus, orang tidak tahu mengapa kram kaki terjadi, meskipun ada sejumlah teori.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelelahan otot dan disfungsi saraf mungkin berperan.
Tidur dengan kaki terentang dan otot betis memendek dapat memicu kram malam.
Teori lain adalah kram lebih mungkin terjadi karena kebanyakan orang tidak lagi jongkok, posisi yang meregangkan otot betis.
Olahraga adalah salah satu faktornya.
Menggunakan otot untuk waktu yang lama dapat memicu kram kaki selama atau setelah aktivitas.
Kondisi ini sering dialami oleh para atlet, terutama ketika tubuh mereka sedang tidak baik.
Di samping itu, kerusakan saraf mungkin berperan.
Baca juga: Sindrom Kaki Gelisah
Beberapa ahli percaya bahwa dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dapat berkontribusi.
Atlet yang berolahraga berat di cuaca panas sering mengalami kram.