Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami, Begini Cara Mengecek Gula Darah untuk Kontrol Gejala Diabetes

Kompas.com - 27/01/2022, 17:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

 

KOMPAS.com - Data yang dihimpun oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dari Sample Registration Survey 2014 menemukan bahwa diabetes telah menjadi penyebab kematian terbesar.

Diabetes menjadi penyebab kematian terbanyak setelah stroke dan penyakit jantung koroner, dengan jumlah prosentase mencapai 6,7 persen.

Bahkan, di tahun 2017 data Diabetes Federation (IDF) Atlas menyebutkan bahwa Indonesia telah menduduki peringkat enam di dunia dengan jumlah penderita diabetes terbanyak.

Data tersebut menunjukan bahwa diabetes telah menjadi penyakit mematikan dan berbahaya yang tak bisa kita sepelekan.

Baca juga: Waspadai, Berat Badan Turun Drastis Bisa Jadi Tanda Diabetes

Sekilas tentang diabetes

Melansir data National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, diabetes adalah penyakit dimana kadar glukosa darah atau gula darah Anda terlalu tinggi. Glukosa berasal dari makanan yang kita konsumsi.

Pengolahan glukosa di tubuh diatur oleh insulin. Ketika tubuh tak bisa menghasilkan insulin atau insulin tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, maka glukosa tersebut akan menumpuk di darah.

Penumpukan glukosa di darah sering waktu bisa menyebabkan kerusakan mata, ginjal, dan saraf.

Diabetes juga dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Kontrol gula darah

Mengontrol kadar gula dalam darah adalah kunci penting dalam penanganan diabetes.

Ketika gula darah terkontrol, risiko komplikasi dan munculnya berbagai gejala terkait diabetes bisa segera dicegah.

Data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS juga menyebut bahwa kontrol gula darah juga bisa membantu atau menunda masalah kesehatan serius jangka panjang, seperti penyakit jantung, kehilangan penglihatan, dan penyakit ginjal.

Menjaga kadar gula darah juga membantu meningkatkan energi dan suasana hati.

Bagaimana mengecek kadar gula darah?

Selain memeriksakan diri ke dokter, Anda juga bisa melakukan pengecekan gula darah secara mandiri dengan menggunakan alat bernama Continuous Glucose Monitoring (CGM) atau glukometer.

CGM bekerja dengan menggunakan sensor yang dimasukkan di bawah kulit untuk mengukur gula darah Anda setiap beberapa menit.

Pengecekan kadar gula darah dengan CGM perlu dilakukan setiap hari untuk memastikan keakuratan alat tersebut.

Baca juga: 4 Tips Makan Untuk Cegah Diabetes Tipe 2

Agar hasil pengukuran gula darah lebih akurat, Anda juga perlu menentukan waktu pengukuran yang tepat.

Berdasarkan data CDC, waktu terbaik untuk mengukur kadar gula dalam darah adalah sebelum Anda makan atau minum, dua jam setelah makan, dan waktu menjelang tidur.

Bagi Anda yang mengalami diabetes tipe 1, menderita diabetes tipe 2 dan mengonsumsi insulin, atau sering memiliki gula darah rendah, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin, terutama sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik.

Kadar gula darah Anda tergolong normal jika mencapai 80 hingga 130 mg/dL dan kurang dari 180 mg/dL saat dua jam setelah makan.

Akan tetapi, ukuran normal kadar gula darah setiap orang berbeda-beda, tergantung pada masalah kesehatan lain yang dimiliki, usia, dan berbagai faktor lainnya.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Antara Data dan Diksi: Saat Komunikasi Kesehatan Kehilangan Akurasi

Antara Data dan Diksi: Saat Komunikasi Kesehatan Kehilangan Akurasi

Health
Tiba-tiba Sulit Naik Tangga? Waspadai Kelemahan Otot

Tiba-tiba Sulit Naik Tangga? Waspadai Kelemahan Otot

Health
Anak dengan Kelainan Celah Bibir dan Langit-langit Mulut Berisiko Alami Ganggu Perkembangan

Anak dengan Kelainan Celah Bibir dan Langit-langit Mulut Berisiko Alami Ganggu Perkembangan

Health
6 Ciri-ciri Sakit Ginjal pada Wanita dan Pria, Jangan Sampai Terlambat

6 Ciri-ciri Sakit Ginjal pada Wanita dan Pria, Jangan Sampai Terlambat

Health
Belajar dari Menkes, Apakah Miliki Lingkar Pinggang Besar Bahaya? Ini Ulasannya…

Belajar dari Menkes, Apakah Miliki Lingkar Pinggang Besar Bahaya? Ini Ulasannya…

Health
Mengenal Lemak Visceral yang Bikin Ukuran Celana Melebar

Mengenal Lemak Visceral yang Bikin Ukuran Celana Melebar

Health
Gangguan Bipolar dan Skizofrenia: Pentingkah Minum Obat?

Gangguan Bipolar dan Skizofrenia: Pentingkah Minum Obat?

Health
Apakah Baik Minum Kopi Tanpa Gula di Pagi Hari? Ini Penjelasannya...

Apakah Baik Minum Kopi Tanpa Gula di Pagi Hari? Ini Penjelasannya...

Health
Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Health
Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Health
Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Health
Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Health
Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Health
Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Health
Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau