Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Dampak Buruk Penggunaan Minyak Jelantah terhadap Kesehatan?

Kompas.com - 29/01/2022, 08:10 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Mungkin sebagian dari kita pernah makan gorengan yang dimasak dengan minyak jelantah, apalagi di saat harga minyak goreng semakin mahal.

Minyak jelantah adalah minyak goreng yang digunakan secara berulang.

Lalu, apakah kamu tahu bahayanya mengkonsumsi makanan dari minyak jelantah bagi kesehatan?

Memasak makanan dengan minyak jelantah menimbulkan beberapa risiko utama yang perlu diwaspadai sebagai berikut:

Baca juga: Bagaimana Minyak Jelantah Bisa Sebabkan Kanker dan Penyakit Jantung?

1. Membuat makanan lebih bersifat racun

Mengutip Times of India, menggunakan minyak jelantah untuk memasak dapat membuat makanan lebih bersifat racun.

Minyak jelantah yang dipanaskan akan melepaskan konsentrasi Aldehida yang lebih tinggi, bahan kimia beracun yang berpotensi memicu penyakit kronis, seperti:

  • Kanker
  • Penyakit jantung
  • Alzheimer
  • Demensia
  • Parkinson.

Selain itu, minyak jelantah akan melepaskan racun lain yang disebut 4-hidroksi-trans-2-nominal (HNE), yang bisa mengganggu fungsi DNA, RNA, dan protein tubuh.

Bahan kimia yang bersifat racun dan berpotensi menyebabkan kanker atau tumor ganas itu disebut karsinogenik.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 472/Menkes/Per/V 1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan, karsinogenik masuk dalam salah satu sifat bahan kimia berbahaya, bersama dengan sifat racun, teratogenik, mutagenik, korosif, dan iritasi.

Baca juga: Cara Hilangkan Kutu Rambut dengan Minyak Kelapa

2. Meningkatkan lemak trans

Mengutip Times of India, minyak jelantah mengandung asam lemak trans lebih banyak saat digunakan kembali untuk memasak.

Lemak trans lebih buruk dari pada lemak jenuh, karena tidak hanya meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), tetapi juga menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).

Hal tersebut terkait dengan peningkatan risiko:

  • Parkinson
  • Penyakit kardiovaskular
  • Stroke
  • Kanker
  • Berbagai gangguan jantung.

Mengutip Mayo Clinic, lemak trans yang diproduksi dalam proses kimia dikenal sebagai minyak terhidrogenasi parsial.

Makanan yang sarat dengan lemak trans meningkatkan risiko penyakit jantung, pembunuh utama orang dewasa.

Semakin banyak lemak trans yang dikonsumsi tubuh, akan semakin besar risiko seseorang mengalami penyakit jantung dan gangguan pada pembuluh darah.

Baca juga: 8 Manfaat Minyak Jarak, Termasuk Bisa Mengatasi Anosmia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com