Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Cara Mengatasi Sesak Napas secara Alami, Pakai Obat, Terapi Oksigen

Kompas.com - 01/02/2022, 14:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Jaga kaki selebar bahu dan letakkan tangan di paha. Atur bahu agar rileks, condongkan tubuh sedikit ke depan, lalu ayunkan lengan ke depan.

  • Ubah posisi tidur

Sesak napas bisa terjadi ketika orang mengalami gangguan tidur apnea atau asam lambung naik. Posisi tidur yang tepat bisa membantu pernapasan lebih rileks.

Jika Anda mengalami sesak napas karena gangguan tidur ini, coba ganti posisi tidur jadi miring dengan bantal diletakkan di sela-sela kaki.

Atau, tidur terlentang dengan sandaran kepala sedikit ditinggikan, tekuk lutut dengan bantal diganjalkan di bawah lutut.

Baca juga: Kenapa Jadi Sesak Napas setelah Minum Kopi?

  • Lakukan pernapasan perut

Pernapasan perut juga dapat membantu mengatasi sesak napas secara alami. Caranya, duduk di kursi dengan lutut ditekuk dan atur agar bagian tubuh lainnya rileks.

Tarik napas perlahan lewat hidung, sampai Anda bisa merasakan perut seperti tertarik. Saat buang napas, kencangkan otot lalu buncitkan perut, lalu embuskan napas lewat mulut dengan bibir seperti bersiul.

Usahakan waktu mengembuskan napas lebih lama ketimbang saat menarik napas. Ulangi pernapasan perut ini selama lima menit.

  • Gunakan kipas angin

Beberapa studi menyarankan penderita sesak napas karena kanker stadium akhir untuk menggunakan kipas angin saat sesak napas.

Caranya cukup mudah. Arahkan kipas angin ke wajah untuk membantu mengalirkan udara sejuk dan mengatasi sesak napas.

Gunakan obat sesak napas sesuai akar penyebab sesak napas seperti obat inhalasi untuk asma, obat untuk mengurangi dahak dan membersihkan paru-paru, obat anti-alergi, atau obat penyakit jantung.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Penyakit Paru-paru, Tak Hanya Sesak Napas

  • Rehabilitasi paru

Beberapa penderita penyakit paru-paru perlu terapi rehabilitasi paru agar sesak napasnya tidak sering kambuh.

Penderita bakal diajari cara mengatur pernapasan, menjaga kebugaran, dan menganjurkan setop merokok.

  • Terapi konseling

Penderita sesak napas karena stres berlebihan, gangguan kecemasan, depresi, gangguan panik, dll. perlu konseling untuk mengatasi penyakitnya agar tidak sering kambuh.

Terapi konseling terkadang dibarengi dengan rehabilitasi paru agar penanganan lebih optimal.

  • Terapi oksigen

Sesak napas yang sudah tidak bisa diatasi dengan cara alami dan obat sesak napas membutuhkan terapi oksigen.

Terapi oksigen biasanya diberikan di rumah sakit. Atau, beberapa dokter menyarankan penderita menjalani terapi ini di rumah dengan pengawasan tenaga kesehatan.

Baca juga: Kenali Apa Itu Saturasi Oksigen, Cara Cek, dan Kadar Normalnya

Kapan perlu waspada dengan sesak napas?

Melansir NHS, Anda perlu mencari pertolongan medis darurat apabila sesak napas:

  • Disertai nyeri dada, dada terasa berat, atau tidak nyaman
  • Dibarengi rasa nyeri yang menyebar dari lengan, punggung, leher, rahang
  • Rasanya sangat tidak enak badan
  • Sesak napas terkait penyakit jantung atau paru-paru

Di luar kondisi itu, Anda juga perlu berkonsultasi ke dokter apabila sesak napas kambuh lebih dari sebulan, semakin parah seiring berjalannya waktu, semakin parah saat digunakan untuk berbaring, disertai batuk dan kaki bengkak.

Beberapa kondisi di atas menunjukkan sesak napas gejala penyakit tertentu. Temui dokter untuk mengetahui penyebabnya dengan pasti. Dokter bakal memberikan rekomendasi mengatasi sesak napas dengan tepat.

Baca juga: 13 Tanda Tubuh Kekurangan Oksigen yang Pantang Disepelekan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com