Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Ketiga Covid-19 di Depan Mata, Kenali 4 Gejala Omicron

Kompas.com - 02/02/2022, 10:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Ancaman gelombang ketiga Covid-19 perlu diwaspadai, mengingat lonjakan kasus penularan Covid-19 yang naik signifikan dalam rentang waktu kurang dari dua minggu terakhir.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per Selasa (1/2/2022), terdapat 16.021 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Kenaikan kasus harian ini pantang disepelekan lantaran penularan virus corona SAR-CoV-2 varian Omicron lebih menular dibandingkan varian sebelumnya.

Baca juga: Kemenkes Tegaskan Indonesia Belum Masuki Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19

Perlu diketahui, puncak kasus harian saat penularan Covid-19 varian Delta tahun lalu mencapai 56.000.

Kementerian Kesehatan memperkirakan, puncak kasus harian Covid-19 varian Omicron berpotensi melesat tiga hingga empat kali lebih besar dari puncak kasus harian saat penularan varian Delta.

“Kemungkinan bisa sampai tiga hingga empat kali kalau kita tidak disiplin protokol kesehatan, testing dan tracing masif, dan percepatan vaksiansi," kata Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (1/2/2022).

Menurut Nadia, pemerintah hingga kini belum dapat memastikan apakah Indonesia telah masuk gelombang ketiga pandemi Covid-19 atau belum.

Namun, menurutnya potensi gelombang ketiga Covid-19 kemungkinan bisa terjadi jika melihat peningkatkan kasus harian Covid-19 selama beberapa hari terakhir.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit menular ini, kenali beberapa gejala ketika terinfeksi Omicron.

Baca juga: Gejala Omicron Utamanya Batuk dan Pilek, Apa Bedanya dengan Flu?

Gejala Omicron yang perlu diwaspadai

Pada puncak pandemi Covid-19 tahun lalu, banyak penderita merasakan gejala Covid-19 yang khas yakni demam, hidung tidak bisa mencium bau (anosmia), lidah mengalami perubahan rasa (parosmia), dan sakit perut.

Namun, infeksi Omicron memiliki gejala mirip dengan penyakit flu yang biasanya menyerang.

Melansir laman resmi Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI), Covid-19 varian Omicron cenderung menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas ketimbang saluran pernapasan bagian bawah (paru-paru).

Berikut beberapa gejala Omicron yang sering dilaporkan menurut studi:

  • Pilek atau hidung tersumbat

Menurut ZOE COVID Symptom Study asal Inggris yang mengumpulkan data harian gejala Covid-19, pilek atau hidung tersumbat adalah salah satu gejala Omicron.

Untuk itu, orang yang merasakan flu atau hidung tersumbat dan pilek ada baiknya melakukan tes Covid-19.

  • Sakit tenggorokan dan batuk

Batuk merupakan gejala Covid-19 sejak awal pandemi. Penderita infeksi Omicron kini juga masih banyak yang merasakan gejala batuk, namun disertai sakit tenggorokan.

  • Nyeri otot

Sejak kali pertama Omicron dideteksi di Afrika Selatan pada akhir 2021 lalu, banyak penderita mengeluhkan gejala nyeri otot atau mialgia.

Seiring penyebaran Covid-19 ke berbagai negara, gejala ini juga masih kerap dirasakan penderita Covid-19.

Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Omicron dan Delta

  • Kelelahan atau badan lemas

Gejala Omicron kelelahan atau badan lemas termasuk salah satu tanda penyakit yang membuat Covid-19 sulit dibedakan dengan flu atau infeksi lainnya.

Jika Anda merasakan badan sering lemas atau kelelahan tanpa sebab jelas, disertai sakit tenggorokan, pilek, dan nyeri otot, segera lakukan tes Covid-19.

Beberapa gejala Omicron di atas biasanya tiga hari setelah penderita terpapar virus corona.

Meskipun sekilas beberapa gejala Omicron lebih mirip flu dan ringan ketimbang Delta, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti agar setiap orang tidak menyepelekan masalah kesehatan ini.

Pasalnya, Covid-19 varian Omicron lebih menular dan tetap bisa memicu gejala berat dan kematian. Terutama untuk kelompok rentan dengan daya tahan tubuh lemah, komorbid, dan orang yang belum divaksinasi Covid-19.

Sumber: Kompas.com (Penulis/Editor: Dian Erika Nugraheny/Bagus Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com