Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab Demam, dari Flu hingga Covid-19

Kompas.com - 08/02/2022, 10:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Jenis infeksi ini dapat melibatkan uretra (suatu kondisi yang disebut uretritis), ginjal (suatu kondisi yang disebut pielonefritis ), atau kandung kemih (suatu kondisi yang disebut sistitis).

Gejala infeksi saluran kemih, meliputi demam dengan suhu di atas 37,8 Celcius, diikuti:

  • Lemas
  • Nyeri di pinggul, perut, atau daerah panggul
  • Sering buang air kecil
  • Kencing berdarah
  • Warna urin tidak normal, yaitu keruh dan berbau busuk
  • Nyeri saat berhubungan seks.

Baca juga: 7 Cara Menurunkan Demam pada Orang Dewasa dengan Obat sampai Alami

Demam berdarah dengue (DBD)

Mengutip Mayo Clinic, Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia.

Gejala awal demam berdarah meliputi demam tinggi hingga bisa mencapai 40 Celcius, dan diikuti:

  • Sakit kepala
  • Nyeri otot, tulang atau sendi
  • Mual
  • muntah
  • Sakit di belakang mata
  • Kelenjar bengkak
  • Ruam.

Kebanyakan orang dapat pulih dari gejala tersebut dalam waktu seminggu atau lebih.

Namun dalam sebagian kasus, gejalanya memburuk hingga mengancam jiwa yang disebut demam berdarah parah, demam berdarah dengue atau sindrom syok dengue.

DBD terjadi ketika pembuluh darah tubuh menjadi rusak dan bocor, yang ditandai dengan:

  • Sakit perut parah
  • Muntah terus-menerus
  • Pendarahan dari gusi atau hidung
  • Darah dalam urin, tinja, atau muntah Anda
  • Pendarahan di bawah kulit, yang mungkin terlihat seperti memar
  • Pernapasan yang sulit atau cepat
  • Kelelahan
  • Iritabilitas atau kegelisahan.

Tanda-tanda peringatan tersebut biasanya dimulai 1-2 hari pertama setelah demam hilang.

Baca juga: 3 Penyebab Demam Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Covid-19

Mengutip Mayo Clinic, Coronavirus adalah keluarga virus yang dapat menyebabkan penyakit, seperti flu biasa, sindrom pernapasan akut parah (SARS), dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).

Virus ini dikenal sebagai sindrom pernafasan akut yang parah coronavirus 2 (SARS-CoV-2).

Penyakit yang ditimbulkannya disebut coronavirus disease 2019 (Covid-19). Pada Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah Covid-19 sebagai pandemi.

Gejala umum Covid-19, meliputi demam diikuti:

  • Batuk
  • Rasa lelah

Gejala tersebut bisa berkembang yang membuat seseorang kehilangan rasa pengecap atau penciuman.

Gejala lain dapat mencakup:

  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Nyeri otot
  • Panas dingin
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Nyeri dada
  • Mata merah muda (konjungtivitis)
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Ruam.

Gejala penyakit Covid-19 dapat muncul 2-14 hari setelah terpapar.

Waktu ini setelah terpapar dan sebelum memiliki gejala disebut masa inkubasi.

Selama masa inkubasi tersebut orang tersebut sudah dapat menyebarkan Covid-19 ke orang lain.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Demam pada Anak Tanpa Obat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau