Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Herbal untuk Mengobati Gangguan Pernapasan yang Mematikan

Kompas.com - 14/02/2022, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Antioksidan kuat dalam kurkumin dapat membantu melawan stres oksidatif yang diyakini mendasari gangguan pernapasan berupa PPOK, selain itu memblokir peradangan pada tingkat molekuler.

Sejauh ini, para ilmuwan telah menemukan bahwa kurkumin berpotensi sebagai:

  • Antivirus
  • Antiinflamasi
  • Penghilang efek antioksidan.

4. Sage merah (Salvia Miltiorrhiza)

Mengutip Verywell Health, sage merah telah ditemukan untuk melindungi lapisan pembuluh darah ketika oksigen rendah atau terhenti sementara.

Satu studi yang dilakukan pada 30 pasien dengan PPOK dan hipertensi pulmonal menemukan bahwa mengonsumsi Atorvastatin dan senyawa aktif (polifenol) dari sage merah dapat mengurangi tekanan arteri pulmonalis.

Baca juga: 5 Manfaat Meditasi Pernapasan, Cocok untuk Usir Stres Dikala Pandemi

5. Akar astragalus

Mengutip Verywell Health, akar astragalus dalam pengobatan tradisional China telah digunakan untuk:

  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, Mencegah pilek
  • Mengobati infeksi pernapasan.

Sifat antibakteri dan anti-inflamasidari akar astragalus juga diyakini dapat meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi kelelahan.

Secara umum akar astragalus aman dikonsumsi manusia, tetapi terhadap sebagian orang dapat menyebabkan:

  • Diare atau masalah pencernaan lainnya
  • Tekanan darah tinggi.

6. Timi (Thymus vulgaris)

Mengutip Healthline, timi adalah dekongestan dan antioksidan yang sering digunakan dalam mengobati gangguan pernapasan karena efektif.

Sebuah studi menemukan bahwa campuran unik minyak esensial dalam timi meningkatkan pembersihan lendir dari saluran udara pada hewan.

Minyak esensial timi juga dapat membantu saluran pernapasan rileks, meningkatkan aliran udara masuk ke paru-paru.

Baca juga: 8 Cara Cuci Hidung dengan Larutan NaCl Agar Saluran Pernapasan Bersih

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com