KOMPAS.com - Seorang wanita akan mengalami perubahan fisik dan emosional selama periode kehamilan.
Perubahan itu mungkin bagi sebagian wanita membuat stres, sehingga penting mengetahui dan mempersiapkan diri untuk mengatasinya.
Berikut beberapa perubahan fisik dan emosional yang akan terjadi saat kehamilan, yang penting diketahui:
Baca juga: Mual dan Muntah pada Kehamilan
Mengutip buku "Panduan Super Lengkap Hamil Sehat" (2010) oleh Dr Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes dan Fitira Chakrawati, S.Sos., MM, kulit daerah tertentu menjadi lebih gelap selama kehamilan.
Hal ini terjadi karena meningkatnya pigmentasi pada daerah tersebut.
Biasanya penggelapan kulit terjadi di wajah dan leher.
Terkadang penggelapan kulit ini membuat kulit seperti penuh dengan daki, sehingga bisa membuat diri sendiri risih.
Namun, kondisi penggelapan kulit ini bisa berangsur-angsur kembali seperti semula setelah melahirkan, sehingga tidak perlu khawatir.
Mengutip buku "Panduan Super Lengkap Hamil Sehat" (2010) oleh Dr Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes dan Fitira Chakrawati, S.Sos., MM, pada sebagian wanita selama kehamilan akan mengalami stretch mark.
Stretch mark adalah garis-garis halus berwarna putih kemerahan, kecoklatan, atau kehitaman yang biasa muncul di bagian:
Penyebab stretch mark muncul karena:
Ibu hamil yang memiliki kulit lentur, stretch mark tidak muncul terlalu banyak.
Namun pada ibu hamil yang kulitnya kurang lentur atau belum pernah meregang sebesar waktu hamil, stretch mark bisa muncul lebih banyak.
Stretch mark tidak dapat hilang seketika setelah melahirkan.
Stretch mark akan terus membekas, tetapi bisa berangsur memudar dalam jangka waktu bertahun-tahun.
Ibu hamil bisa melakukan pencegahan stretch mark, salah satunya dengan menggunakan lotion khusus stretch mark itu yang aman bagi janin.
Penggunaannya bisa dilakukan ibu hamil sejak awal kehamilan dan menjelang kelahiran bayi.
Baca juga: Kenali Kekurangan dan Kelebihan Alat Kontrasepsi untuk Cegah Kehamilan
Mengutip buku "Panduan Super Lengkap Hamil Sehat" (2010) oleh Dr Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes dan Fitira Chakrawati, S.Sos., MM, menjelang trimester III ibu hamil biasanya akan mengalami kaki bengkak.
Kaki bengkak selama kehamilan terjadi karena janin membesar yang mengakibatkan desakan pada rongga pinggul, yang terdapat pembuluh darah arteri, pembuluh darah balik, dan pembuluh limpa.
Kaki bengkak terjadi terutama pada saat posisi kaki sering terlalu lama berdiri (tertekan) dan duduk dengan kaki menggantung.
Ibu hamil dapat mengatasi kaki bengkak dengan ikuti tips berikut:
Mengutip buku "Panduan Super Lengkap Hamil Sehat" (2010) oleh Dr Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes dan Fitira Chakrawati, S.Sos., MM, metabolisme tubuh ibu hamil memperlambat jalannya makanan di dalam saluran pencernaan.
Hal ini terjadi karena adanya hormon kehamilan yang mengakibatkan peristaltik usus bergerak lebih lambat.
Oleh karenanya, ibu hamil umumnya mengalami sembelit.
Ibu hamil dapat mengatasinya dengan makan makanan yang berserat, mudah dicerna, atau makan obat apabila perlu.
Selain itu, banyak minum air putih juga bisa menjadi cara mengatasi sembelit.
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Anemia selama Kehamilan beserta Dampaknya
Mengutip buku "Panduan Super Lengkap Hamil Sehat" (2010) oleh Dr Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes dan Fitira Chakrawati, S.Sos., MM, seorang wanita juga berisiko mengalami varises selama kehamilan.
Varises adalah pembesaran pembuluh balik akibat kelainan katup dalam pembuluh vena.
Pembuluh vena merupakan saluran darah dari anggota tubuh bagian bawah untuk kembali ke jantung.
Pada wanita hamil, varises disebabkan perubahan hormon dan tekanan janin yang dikandung.
Beberapa cara untuk mengetasinya di antaranya:
Mengutip buku "Panduan Super Lengkap Hamil Sehat" (2010) oleh Dr Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes dan Fitira Chakrawati, S.Sos., MM, perubahan hormon selama kehamilan mengakibatkan emosi yang luar biasa hebat.
Bisa saja suatu kali ibu hamil merasa bahagia, tetapi kemudian tiba-tiba rasanya ingin menangis.
Emosi yang naik turun tak terkendali biasanya dirasakan pada awal kehamilan (trimester I) dan akhir kehamilan (trimester III).
Trimester II biasanya fase yang paling tenang dan nyaman karena tidak banyak keluhan yang muncul.
Baca juga: 4 Bahaya Tekanan Darah Tinggi Selama Kehamilan
Mengutip buku "Panduan Super Lengkap Hamil Sehat" (2010) oleh Dr Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes dan Fitira Chakrawati, S.Sos., MM, sebagian ibu hamil bisa mengalami perubahan kulit selama kehamilan.
Sebagian ibu hamil ada yang merasa kulit wajahnya menjadi lebih berminyak, lebih berjerawat, atau ada juga mengeluhkan kulitnya lebih kering.
Selama itu, ibu hamil harus memastikan menggunakan pembersih muka yang tepat dan aman untuk kehamilan sesuai kondisi kulitnya, seperti:
Mengutip buku "Panduan Super Lengkap Hamil Sehat" (2010) oleh Dr Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes dan Fitira Chakrawati, S.Sos., MM, ukuran perut dan bentuk tubuh adalah perubahan fisik yang paling mencolok dialami ibu hamil.
Namun, perubahan bentuk tubuh masing-masing ibu hamil bisa berbeda-beda.
Misalnya, ada ibu hamil yang perutnya saja yang membesar, tetapi bagiain tubuh lainnya tetap langsing.
Ada juga ibu hamil yang mengalami anggota tubuh lainnya ikut membesar, selain perut, seperti:
Sebenarnya, itu terjadi berdasarkan tipe tubuh dan bagaimana ibu hamil tersebut menjalani kehamilannya.
Misalnya, ibu hamil dengan postur tinggi dan besar mungkin terlihat perutnya kecil.
Namun pada ibu hamil yang postur tubuhnya kecil ramping, perutnya bisa terlihat sangat besar.
Ada pula ibu hamil yang merasa perutnya membesar dengan menonjol ke depan atau melebar ke samping.
Jika selama kehamilan seorang wanita merasakan cepat lapar dan sering makan yang berlebihan, maka tubuhnya dapat membesar dengan lebih cepat.
Baca juga: Penyebab Tekanan Darah Rendah selama Kehamilan
Mengutip buku "Panduan Super Lengkap Hamil Sehat" (2010) oleh Dr Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes dan Fitira Chakrawati, S.Sos., MM, ibu hamil cenderung akan sering mengalami sakit kepala.
Perubahan hormon kehamilan terkadang menurunkan tekanan darah, sehingga ibu hamil bisa mendadak mengalami pusing atau merasa tubuhnya seperti melayang.
Sakit kepala bisa dirasakan ibu hamil juga karena dehidrasi atau penurunan kadar gula dalam tubuh.
Untuk mencegah sakit kepala mendadak, ibu hamil perlu menghindari melakukan gerakan mendadak dan cepat.
Misalnya, duduk perlahan setelah berbaring dari tempat tidur.
Mengutip buku "Panduan Super Lengkap Hamil Sehat" (2010) oleh Dr Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes dan Fitira Chakrawati, S.Sos., MM, sebagian ibu hamil mengalami ambeien selama kehamilannya.
Ambeien yang dialami ibu hamil umumnya disebabkan karena meningkatnya progesteron dan tekanan rahim yang semakin lama semakin besar.
Ambeien dapat memicu timbulnya rasa gatal, nyeri, hingga pendarahan pada saat buang air besar.
Untuk mencegahnya, ibu hamil perlu menghindari untuk mengejan terlalu lama saat buang air besar dan jangaan berlama-lama duduk atau berjongkok di toilet.
Selain itu, ibu hamil dianjurkan lebih banyak makan buah-buahan dan makanan yang mengandung banyak serat agar pencernaan lancar.
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Sembelit Saat Masa Kehamilan
Mengutip Better Health, dalam kehamilan terdapat 3 tahapan yang dapat menentukan perubahan fisik dan emosional pada ibu hamil, sebagai berikut:
Baca juga: 18 Penyebab Bayi Lahir Prematur, Komplikasi Kehamilan sampai Penyakit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.