Kejang mioklonik menyebabkan otot tiba-tiba menyentak tanpa gangguan kesadaran. Ini biasanya melibatkan otot-otot di kedua sisi tubuh.
Umumnya, kejang ini berlangsung selama 1 atau 2 detik.
Kejang sering terjadi beberapa kali dalam sehari atau beberapa hari.
Kejang atonik atau serangan jatuh, menyebabkan seseorang tiba-tiba kehilangan tonus otot. Gejalanya meliputi:
Ini adalah jenis kejang melibatkan ekstensi singkat atau fleksi lengan, kaki, maupun kepala.
Ini biasanya mempengaruhi anak-anak di bawah umur 2 tahun. Jika terjadi pada bayi, sering disebut kejang infantil.
Kejang ini berlangsung 1 hingga 3 detik dan biasanya terulang setiap beberapa detik selama 10 menit, yang dapat terjadi beberapa kali sehari.
Baca juga: 20 Penyebab Kejang dan Pertolongan Pertama untuk Penderita
Mengutip Epilepsy, seseorang yang mengalami kejang perlu segera ditangani karena dapat melukai diri sendiri.
Berikut langkah-langkah umum untuk membantu seseorang yang mengalami kejang jenis apa pun:
Mengutip Epilepsy, pada tahap tertentu kejang tidak cukup diberi pertolongan pertama, tetapi perlu penanganan medis.
Hal itu dilakukan dengan melihat tanda-tanda berikut dari orang dengan kejang tersebut:
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Kejang dan Epilepsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.