KOMPAS.com - Kejang absen (kejang petit mal) melibatkan penurunan kesadaran secara singkat dan tiba-tiba. Umumnya lebih sering terjadi pada anak-anak ketimbang orang dewasa.
Seseorang yang mengalami kejang absen akan terlihat seperti menatap kosong (melamun) selama beberapa detik. Lalu, kembali ke tingkat kewaspadaan normal dengan cepat.
Jenis kejang ini biasanya tidak menyebabkan cedera fisik.
Baca juga: Pertolongan Pertama Pada Orang Kejang
Kejang absen paling sering menyerang anak berusia 4 hingga 12 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk menyerang orang dewasa.
Gejala biasanya lebih pendek dan ringan daripada kejang tonik-klonik atau grand mal.
Kejang absen biasanya berlangsung kurang dari 10 hingga 20 detik.
Gejala khas-nya meliputi:
Orang dewasa mungkin dapat salah mengira kejang absen pada anak-anak sebagai "nakal" atau "lalai".
Gejala pada kejang absen akan jarang untuk langsung diketahui.
Seseorang dapat diketahui sedang mengalami kejang absen jika tidak menyadari lingkungan, sentuhan, dan suara.
Kejang absen dapat terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan. Maka dari itu, penting untuk mengambil tindakan pencegahan.
Baca juga: Kejang pada Anak: Penyebab, Pertolongan Pertama, Kapan Perlu Waspada
Seperti jenis kejang lainnya, kejang absen disebabkan oleh aktivitas abnormal di otak seseorang.
Pada orang yang mengalami kejang, aktivitas listrik otak pun berubah.
Orang yang mengalami kejang juga mungkin mengalami perubahan tingkat pembawa pesan kmia yang membantu sel-sel saraf berkomunikasi satu sama lain (neurotransmitter).
Pada umumnya, dokter masih belum memahami apa yang menjadi penyebab dari aktivitas ini.
Selain itu, terdapat dugaan bahwa ada kecenderungan sifat genetik pada kejang absen.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi seseorang mengalami absen kejang, yaitu:
Beberapa tes yang dapat dilakukan dokter untuk mendiagnosis kejang absen, yaitu:
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Kejang dan Epilepsi
Obat kejang tertentu dapat membantu kejang absen. Biasanya penanganan ini direkomendasikan untuk kebanyakan anak.
Obat-obatan yang paling sering digunakan untuk kejang absen termasuk:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.