Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Penyebab Perut Buncit, Tak Hanya Pola Makan Tidak Sehat

Kompas.com - 09/03/2022, 20:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini Anda barangkali pernah bertanya-tanya, pola makan tidak terlalu serampangan tapi kenapa perut buncit?

Perlu diketahui, ada banyak faktor penyebab perut buncit dan lemak menumpuk di perut.

Dari sederet faktor, kebanyakan penyebab utamanya memang terkait gaya hidup tidak sehat seperti pola makan asal-asalan. Simak penjelasan berikut.

Baca juga: Kenali Apa itu Obesitas Sentral, Perut Buncit yang Perlu Diwaspadai

Penyebab perut buncit

Ada beberapa penyebab perut buncit yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  • Sering makan dan minum asupan manis

Dilansir dari Healthline, banyak orang tanpa sadar mengonsumsi gula berlebihan atau asupan tinggi gula setiap hari.

Makanan tinggi gula ini di antaranya minuman manis, makanan yang dipanggang, aneka kue kering, hidangan penutup, yogurt aneka rasa, sereal sarapan, makanan dalam kemanasan, dan aneka makanan instan.

Selain itu, minuman kekinian seperti soda, kopi susu manis, smoothies dengan beragam topping, bobba brown sugar juga bisa menyebabkan penumpukan lemak di perut.

  • Kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung lemak trans

Lemak trans adalah salah satu jenis lemak tak sehat yang bisa merusak kesehatan.

Lemak trans banyak terkandung dalam gorengan, susu full cream, makanan cepat saji, makanan instan, makanan beku, kue kering, biskuit, roti, donat, es krim, dll.

  • Kekurangan protein sehat

Konsumsi makanan sumber protein sehat dalam jumlah cukup bisa membantu mengontrol berat badan.

Protein sehat dengan porsi sesuai kebutuhan bisa membantu mencegah berat badan melonjak, membuat perut awet kenyang, membantu membangun otot, dan mendorong metabolisme termasuk saat istirahat.

Beberapa contoh sumber protein sehat di antaranya daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, tahu, tempe, telur, buncis, dan kacang-kacangan.

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk Penyebab Perut Buncit

  • Kekurangan serat

Seperti protein, kekurangan serat juga bisa membuat berat badan melonjak dan perut buncit.

Sumber serat alami di antaranya segala jenis sayur dan buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Serat penting untuk membantu merasa kenyang, menstabilkan hormon pengontrol rasa lapar, dan mengelola rasa lapar.

  • Keseimbangan bakteri di usus terganggu

Terdapat ratusan jenis bakteri yang hidup di usus, ada jenis bakteri baik dan ada yang bisa menyebabkan masalah kesehatan apabila jumlahnya berlebihan.

Penelitian menunjukkan, ketika keseimbangan bakteri di usus terganggu, seseorang bisa mengalami perut buncit.

Kondisi ini bisa mengganggu tingkat perubahan energi, metabolisme nutrisi, merangsang peradangan, sampai hormon.

  • Menopause

Penyebab perut buncit pada wanita bisa berasal dari menopause. Saat pubertas, hormon estrogen memberikan sinyak ke tubuh untuk menumpuk lemak di pinggul dan paha sebagai persiapan kehamilan.

Ketika kadar estrogen menurut drastis setelah wanita menopause, penumpukan lemak tidak lagi menyasar pinggul dan paha, tapi bergeser ke perut.

Baca juga: 7 Cara Alami Mengecilkan Perut Buncit

  • Konsumsi alkohol berlebihan

Dilansir dari Medical News Today, terlalu banyak minum minuman beralkohol tak hanya menyebabkan berbagai penyakit, tapi juga bisa memicu perut buncit.

Menurut penelitian pada 2015, kondisi ini lebih lazim dialami pria ketimbang wanita.

  • Kurang gerak dan malas olahraga

Pola makan tidak sehat sekaligus malas olahraga membuat kalori berlebihan dan menyebabkan penumpukan lemak di berbagai bagian tubuh, termasuk perut.

Kondisi ini bisa semakin buruk apabila seseorang kurang gerak, misalkan terlalu banyak duduk atau rebahan.

  • Stres

Hormon kortisol bakal dikeluarkan tubuh ketika sedang stres, banyak tekanan, cemas, atau menghadapi situasi berbahaya.

Pelepasan hormon ini apabila berkepanjangan bisa memengaruhi metabolisme tubuh. Kortisol menyebabkan kelebihan kalori berupa lemak menumpuk di sekitar perut.

Selain itu, beberapa orang cenderung melampiaskan stres dengan mengonsumsi asupan tidak sehat. Akibatnya, perut rawan buncit saat stres.

Baca juga: Cukup 10 Menit, 5 Gerakan Olahraga Usir Perut Buncit Tanpa Sit-up

  • Kurang tidur

Studi pada 2013 menunjukkan, kurang tidur dan sering begadang bisa menyebabkan perut buncit.

Kondisi ini dipengaruhi kebiasaan tidak sehat seperti mengemil dan makan tengah malam serta perubahan metabolisme tubuh ketika begadang.

  • Efek samping obat tertentu

Dilansir dari Verywell Health, beberapa obat memiliki efek samping menyebabkan berat badan meningkat, kondisi ini bisa memengaruhi perut buncit.

Obat tersebut di antaranya obat diabetes, obat penurun tekanan darah, kortikosteroid, dan obat untuk mengatasi gangguan kesehatan mental.

  • Genetika

Ada beberapa bukti, gen punya peranan untuk menentukan seseorang akan gemuk dan perutnya buncit atau tidak.

Namun, kebanyakan penyebab perut buncit berasal dari gaya hidup tidak sehat dan faktor lingkungan.

Baca juga: Awas, Badan Kurus Tapi Perut Buncit Bisa Sebabkan Penyakit Jantung

Bahaya perut buncit

Anda sebaiknya mencermati beberapa penyebab perut buncit di atas. Pasalnya, kondisi ini tak hanya mengganggu penampilan tapi juga bisa membahayakan kesehatan.
Beberapa bahaya perut buncit, antara lain:

  • Meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2
  • Meningkatkan risiko penyakit jantung
  • Meningkatkan risiko beberapa jenis kanker

Mengingat beberapa bahaya perut buncit, pastikan Anda tidak menyepelekan masalah kesehatan ini.

Mulai sekarang, mulai upayakan beberapa cara mengecilkan perut buncit dengan gaya hidup sehat agar masalah kesehatan ini tidak jadi bumerang di kemudian hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com