Setelah tabung saraf menutup sekitar minggu ke-6 kehamilan, ia melengkung dan menonjol menjadi tiga bagian, yang umumnya dikenal sebagai otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
Tepat di belakang otak belakang terbentuk sumsum tulang belakang bayi.
Segera setelah itu, terbentuklah 5 wilayah otak yang berbeda, yaitu cerebrum, cerebellum, batang otak, kelenjar pituitari, dan hipotalamus.
Pada saat yang sama, sel saraf khusus terbentuk dan bergerak di seluruh embrio untuk memulai perkembangan saraf.
Sistem saraf bayi dalam kandungan terdiri dari jutaan neuron. Masing-masing sel mikroskopis ini memiliki cabang-cabang kecil yang saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain.
Sehingga muncul sinapsis pertama bayi, yang menciptakan awal gerakan janin, seperti meringkuk.
Gerakan lain mengikuti dengan cepat, dengan janin dapat menggoyangkan anggota tubuhnya yang sedang berkembang sekitar 8 minggu.
Pada akhir trimester I, calon bayi telah mengumpulkan cukup banyak gerakan, meskipun Anda belum bisa merasakannya.
Kira-kira pada saat yang sama ketika bayi Anda pertama kali menggoyangkan anggota tubuhnya, ia juga mulai mengembangkan indra peraba.
Baca juga: Stres selama Kehamilan? Waspadai Dampaknya terhadap Janin
Mengutip What to Expect, selama trimester II, otak janin mengarahkan kontraksi diafragma dan otot dada yang stabil.
Hal itu seperti gerakan pernapasan awal dari janin.
Pada minggu ke-21, bayi dalam kandungan akan memiliki refleks alam yang akan memungkinkannya menelan beberapa ons cairan ketuban setiap hari.
Pada tahap ini, bayi Anda bisa mulai merasakan yang ia telan, tanda indra lain yang meningkat.
Sekitar usia kehamilan 18 minggu, Anda akan merasakan tendangan pertama bayi.
Bagi sebagian wanita hal itu terjadi beberapa minggu lebih lama, terutama yang baru pertama kali mengandung.
Sekitar waktu yang sama, saraf bayi ditutupi dengan mielin, insulasi pelindung yang mempercepat pesan di antara sel-sel saraf.