KOMPAS.com - Gegar otak adalah cedera otak traumatis (Traumatic Brain Injury/TBI) yang memengaruhi fungsi otak.
Mengutip Cleveland Clinic, beberapa penyebab gegar otak adalah benturan, pukulan, atau guncangan di kepala.
Jatuh karena kecelakaan kendaraan adalah penyebab paling umum dari gegar otak.
Selain itu, gegar otak juga sering terjadi karena ragam olahraga, seperti sepak bola, gulat, dan balapan.
Baca juga: Efek Gegar Otak yang Bisa Dialami Marc Marquez
Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.
Dalam insiden itu otak akan memantul atau berputar di dalam tengkorak, mengalami gerakan bolak-balik yang cepat, sehingga membuatnya berbenturan dengan bagian dalam tengkorak.
Pada saat itu, saraf dan pembuluh darah otak menjadi merenggang dan memar, yang menyebabkan perubahan kimia di otak dan mengakibatkan hilangnya fungsi otak normal untuk sementara.
Di kebanyakan kasus efek itu tidak membahayakan nyawa, tetapi geger otak juga bisa berakibat jangka panjang hingga fatal bagi penderitanya.
Mengutip WebMD, terdapat peringkat yang mengukur keparahan gegar otak berdasarkan hal-hal seperti:
Berikut peringkat gegar otak tersebut:
Baca juga: Gegar Otak
Mengutip Cleveland Clinic, ciri-ciri gegar otak bisa muncul secara fisik, mental, dan emosional.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.