Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Gegar Otak pada Orang Dewasa dan Anak

Kompas.com - 22/03/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Gegar otak adalah cedera otak traumatis (Traumatic Brain Injury/TBI) yang memengaruhi fungsi otak.

Mengutip Cleveland Clinic, beberapa penyebab gegar otak adalah benturan, pukulan, atau guncangan di kepala.

Jatuh karena kecelakaan kendaraan adalah penyebab paling umum dari gegar otak.

Selain itu, gegar otak juga sering terjadi karena ragam olahraga, seperti sepak bola, gulat, dan balapan.

Baca juga: Efek Gegar Otak yang Bisa Dialami Marc Marquez

Dalam insiden itu otak akan memantul atau berputar di dalam tengkorak, mengalami gerakan bolak-balik yang cepat, sehingga membuatnya berbenturan dengan bagian dalam tengkorak.

Pada saat itu, saraf dan pembuluh darah otak menjadi merenggang dan memar, yang menyebabkan perubahan kimia di otak dan mengakibatkan hilangnya fungsi otak normal untuk sementara.

Di kebanyakan kasus efek itu tidak membahayakan nyawa, tetapi geger otak juga bisa berakibat jangka panjang hingga fatal bagi penderitanya.

Mengutip WebMD, terdapat peringkat yang mengukur keparahan gegar otak berdasarkan hal-hal seperti:

  • Kehilangan kesadaran
  • Kehilangan memori (amnesia)
  • Kehilangan keseimbangan tubuh.

Berikut peringkat gegar otak tersebut:

  • Tingkat 1: Ringan, dengan gejala yang berlangsung kurang dari 15 menit dan tidak disertai penurunan kesadaran.
  • Tingkat 2: Sedang, dengan gejala yang berlangsung lebih dari 15 menit dan tidak melibatkan kehilangan kesadaran.
  • Tingkat 3: Parah, di mana orang tersebut kehilangan kesadaran, kadang-kadang hanya beberapa detik.

Baca juga: Gegar Otak

Ciri-ciri

Mengutip Cleveland Clinicciri-ciri gegar otak bisa muncul secara fisik, mental, dan emosional.

Berikut ciri-ciri gegar otak yang paling umum:

  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Linglung
  • Kehilangan kesadaran sementara
  • Mengalami masalah keseimbangan tubuh
  • Penglihatan ganda atau kabur
  • Telinga berdenging
  • Sensitif terhadap cahaya dan kebisingan
  • Mudah merasa lelah atau mengantuk
  • Perubahan pola tidur (tidur lebih banyak/lebih sedikit dari biasanya/tidak bisa tidur)
  • Kesulitan memahami dan/atau berkonsentrasi.
  • Depresi atau dilanda kesedihan
  • Menjadi mudah tersinggung, gugup, dan cemas
  • Perasaan "tidak benar" atau dalam "kabut"
  • Kesulitan memperhatikan sesuatu, pelupa, kehilangan memori (amnesia).

Baca juga: Cara Mencegah Lumpuh Otak pada Anak Sejak dalam Kandungan

Mengutip Mayo Clinic, gejala amnesia biasanya termasuk melupakan peristiwa yang menyebabkan seseorang itu mengalami gegar otak.

Sementara pada bayi dan balita, ciri-ciri gegar otak cenderung sulit didiagnosis karena mereka tidak bisa mengungkapkan apa yang dirasakan.

Namun, ciri-ciri gegar otak pada anak secara umum meliputi:

  • Munculnya benjolan di kepala
  • Muntah
  • Menjadi mudah tersinggung atau rewel
  • Hilang nafsu makan atau menyusui
  • Perubahan pola tidur, mengantuk pada waktu yang tidak biasa
  • Lebih rewel dari biasanya, tidak berhenti menangis meski dihibur
  • Tatapan kosong.

Mengutip Cleveland Clinic, gegar otak pada anak-anak sangat mungkin terjadi dan sangat perlu diwaspadai, karena mereka sering kali tanda sadar memukul atau membenturkan kepalanya pada benda padat.

Baca juga: 8 Nutrisi Penting untuk Mendukung Perkembangan Otak Janin

Ciri-ciri cedera otak harus segera ditangani dokter

Mengutip Cleveland Clinic, jika seorang anak atau orang dewasa mengalami salah satu gejala berikut dalam beberapa jam atau hari setelah cedera kepala, perlu segera periksakan ke dokter mengantisipasi terjadinya gegar otak:

  • Sakit kepala parah atau sakit kepala yang terus memburuk dari waktu ke waktu
  • Kejang
  • Kehilangan kesadaran (lebih dari 1 menit)
  • Pusing parah, kehilangan keseimbangan, atau masalah dengan berjalan
  • Muntah berulang (lebih dari sekali)
  • Linglung, seperti kesulitan mengenali orang atau tempat
  • Keluarnya cairan bening dan encer dari hidung atau telinga
  • Keluarnya darah dari telinga
  • Mati rasa atau kesemutan di lengan atau kaki
  • Perilaku yang tidak biasa, aneh atau mudah tersinggung
  • Bicara tidak jelas
  • Pupil yang lebih besar dari normal atau ukurannya tidak sama
  • Kantuk ekstrim, kesulitan bangun dari tidur, atau pingsan.

Baca juga: Penyebab dan Faktor Risiko Lumpuh Otak pada Anak

Sementara pada anak, berikut ciri-cirinya:

  • Kesadaran menurun
  • Muntah
  • Kejang
  • Keluar cairan atau darah dari hidung atau telinga
  • Tidak dapat membuka mata sendiri
  • Kesulitan bangun dari tidur
  • Pembengkakan titik lunak (ubun-ubun)
  • Memar, terutama di sekitar mata atau di belakang telinga
  • Pembengkakan kepala
  • Fraktur tengkorak.

Baca juga: Jenis Cacat Otak Bawaan pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau