Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Macam Penyebab Memar, dari Obat-obatan hingga Gejala Kanker

Kompas.com - 09/04/2022, 11:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Selain meningkatan pendarahan dan memar, seseorang mungkin mengalami gejala lainnya, seperti:

  • Sesak napas
  • Mati rasa pada anggota badan
  • Bisul
  • Benjolan kulit
  • Bintik-bintik ungu pada kulit.

Jenis perawatan tergantung pada tingkat keparahan vaskulitis dan area tubuh mana yang terpengaruh.

Beberapa obat yang dapat membantu, seperti steroid.

Baca juga: Sakit Kepala Hebat Mendadak, Waspadai Pendarahan Intraserebal

6. Senile purpura

Mengutip Medical News Today, senile purpura menyebabkan lesi, seperti memar berwarna merah keunguan pada kulit dan kemungkinan besar mempengaruhi lengan dan tangan.

Senile purpura biasanya menyerang orang tua, termasuk sekitar 10 persen orang di atas usia 50 tahun.

Dalam banyak kasus, lesi mengikuti cedera pada kulit (luka).

Namun, lesi bertahan lebih lama dan jauh lebih besar dari pada memar biasanya. Terkadang, kulit tetap cokelat bahkan setelah luka sembuh.

Orang dengan senile purpura harus berhati-hati, berusaha melindungi kulit dari cedera karena mudah mengalami memar.

Senile purpura tidak ada obatnya, tetapi dokter mungkin dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan lesi.

7. Kanker

Mengutip Medical News Today, tanda kanker bisa muncul berupa pendarahan tiba-tiba, seperti memar.

Kanker yang mempengaruhi darah dan sumsum tulang dapat menyebabkan memar, seperti leukemia.

Banyak penyakit kanker sangat dapat diobati, terutama dengan diagnosis dini. Kemoterapi, pengobatan, dan pembedahan dapat menyelamatkan nyawa.

Baca juga: Pendarahan Subarachnoid

Jenis memar

Mengutip Cleveland Clinic, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin menyebut memar dengan istilah medisnya sebagai ekimosis dengan beberapa jenisnya, meliputi:

  • Hematoma: trauma, seperti kecelakaan mobil atau jatuh, dapat menyebabkan memar parah, kerusakan kulit dan jaringan. Hematoma adalah kumpulan darah di luar pembuluh darah yang menyebabkan rasa sakit dan bengkak.
  • Purpura: jenis memar ini biasanya melibatkan pendarahan kecil yang terjadi di bawah kulit.
  • Petechiae: ini adalah area (kurang dari 2 mm) berbentuk bintik-bintik kemerahan pada kulit yang tidak berubah menjadi putih meski telah diberi tekanan lembut.
  • Senile purpura: kondisi di mana seiring bertambahnya usia, kulit Anda menjadi lebih tipis, lebih kering, dan lebih mudah robek. Kulit Anda juga lebih mudah memar.
  • Mata hitam: kondisi di mana darah dan cairan menggenang di bawah mata. Mata hitam terkadang dapat mengindikasikan cedera mata yang serius, seperti pendarahan di mata (hifema) atau patah tulang wajah.

Pengobatan rumahan

Mengutip Cleveland Clinic, kebanyakan memar memudar dalam waktu 2 minggu tanpa pengobatan. Namun, memar yang lebih parah dapat berlangsung selama 1 bulan atau lebih.

Berikut langkah-langkah pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk membantu memar sembuh lebih cepat:

  • Istirahatkan dan menempatkan area yang cedera di posisi lebih tinggi untuk mencegah pembengkakan dan menghilangkan rasa sakit.
  • Kompres bagian luka dengan es selama 24-48 jam pertama setelah cedera. Bungkus kantong es dengan handuk dan oleskan di bagian luka tidak lebih dari 15 menit setiap kali. Ulangi sepanjang hari.
  • Oleskan kompresan hangat ke area yang cedera setelah dua hari. Anda dapat mlakukannya beberapa kali sepanjang hari.
  • Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti acetaminophen (Tylenol).

Baca juga: Muntah Darah dan BAB Keluar Darah, Waspadai Pendarahan Saluran Cerna.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com