Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Macam Penyebab Memar, dari Obat-obatan hingga Gejala Kanker

Kompas.com - 09/04/2022, 11:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Memar yang sesekali kita alami memiliki banyak kemungkinan penyebab, mulai dari obat-obatan yang dikonsumsi hingga gejala kanker.

Mengutip Medical News Today, memar terjadi ketika darah terperangkap dan memberi tekanan tinggi di bawah kulit.

Paling umum memar terjadi setelah tubuh mengalami benturan, jatuh, atau pukulan yang membuat pembuluh darah kecil rusak.

Memiliki gangguan kesehatan maupun obat apa pun yang meningkatkan pendarahan juga dapat membuat seseorang lebih mudah mengalami memar.

Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Memar secara Alami

Seiring bertambah usia memar dapat lebih sering terjadi karena pembuluh darah menjadi lebih lemah dan kulit menipis.

Mudah memar juga dapat diturunkan dalam keluarga, jadi orang yang kerabatnya mudah memar mungkin dirinya juga mengalami hal yang sama.

Beberapa tanda bahwa seseorang lebih mudah memar dari pada biasanya, meliputi:

  • Memar yang sangat besar dan menyakitkan sebagai respons terhadap cedera ringan
  • Memiliki banyak memar tanpa mengingat penyebabnya
  • Sering mengalami memar yang membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sembuh
  • Pendarahan selama lebih dari 10 menit setelah cedera.

Berbagai kondisi medis dan masalah gaya hidup dapat yang menyebabkan seseorang mengalami memar di antaranya:

Baca juga: 8 Penyebab Memar Tanpa Sebab Jelas, Bisa Jadi Gejala Penyakit

1. Obat-obatan

Mengutip Medical News Today, obat-obatan yang bekerja untuk mengencerkan darah dapat menyebabkan seseorang mengalami memar.

Beberapa obat pengencer darah yang populer meliputi:

  • Warfarin
  • Heparin
  • Rivaroxaban
  • Dabigatran
  • Apixaban
  • Aspirin

Orang yang minum obat dan melihat peningkatan pendarahan atau memar harus bertanya kepada dokter mereka, apakah obat yang diminum dapat menyebabkan pendarahan.

Jika itu masalahnya, mereka dapat berdiskusi dengan dokter tentang risiko dan manfaat untuk melanjutkan pengobatan.

Baca juga: 7 Penyebab Seseorang Mudah Alami Memar, Bisa Gejala Kanker

2. Penyalahgunaan alkohol dan penyakit hati

Mengutip Medical News Today, penyalahgunaan alkohol adalah faktor risiko utama untuk penyakit hati, seperti sirosis.

Sirosis dan penyakit hati lainnya secara perlahan merusak fungsi hati.

Saat penyakit hati berkembang, hati mungkin berhenti memproduksi protein yang membantu pembekuan darah.

Akibatnya, seseorang mungkin mengalami pendarahan yang berlebihan dan mudah memar.
Kondisi lainnya yang bisa menyertainya, seperti:

  • Sangat gatal
  • Sangat lelah atau sakit
  • Kaki bengkak
  • Urin berwarna gelap
  • Mata atau kulit menguning.

Penyakit hati dapat diobati, terutama ketika dokter mendiagnosisnya lebih awal.
Seorang peminum alkohol harus segera berhenti ketika mereka mengalami gejala masalah kesehatan hati.

Seorang dokter dapat memberikan saran tentang kombinasi yang tepat dari perawatan medis dan perubahan gaya hidup.

Baca juga: Bukan Hanya Pukulan, Ini 7 Sebab Kulit Bisa Memar dan Lebam

3. Memiliki gangguan pendarahan

Mengutip Medical News Today, ada banyak kondisi genetik yang membuat seseorang memiliki gangguan pendarahan, sehingga menyebabkan ia mengalami memar.

Berikut contoh gangguan perndarahan dari kondisi genetik yang bisa membuat munculnya memar:

  • Penyakit Von Willebrand: seseorang dengan kondisi ini memiliki protein von Willebrand yang rusak atau tidak ada, padahal penting untuk pembekuan darah.
  • Hemofilia: gangguan pendarahan yang menyebabkan hilangnya atau rusaknya faktor pembekuan darah VIII (hemofilia A) atau faktor IX (hemofilia B). Kedua protein ini penting untuk pembekuan darah.

Selain gangguan pendarahan genetik menyebabkan orang mudah memar, kondisi itu juga membuat orang tersebut mengalami pendarahan yang berlebihan atau bahkan mengalami pendarahan yang mengancam jiwa.

Gejalanya tidak muncul secara tiba-tiba. Sebaliknya, gangguan itu hadir sejak lahir, sehingga kelainan pendarahan genetik paling sering terjadi pada bayi dan anak kecil.

Baca juga: Memar

4. Kekurangan vitamin

Mengutip Medical News Today, vitamin tertentu memungkinkan tubuh untuk melakukan proses penggumpalan darah.

Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit langka yang disebut skorbut.

Penyakit skorbut menyebabkan:

  • Gusi berdarah
  • Luka yang tidak kunjung sembuh
  • Mudah memar.

Vitamin K juga membantu tubuh membentuk gumpalan untuk menghentikan pendarahan. Sehingga, kekuarang vitamin K dapat menimbulkan gejala yang serupa.

Bayi baru lahir sering kali memiliki kadar vitamin K yang sangat rendah, yang tidak cukup untuk menghentikan pendarahan.

Orang dewasa yang sangat kekurangan vitamin K juga dapat sering mengalami memar yang tiba-tiba.

Kondisi kekurangan vitamin biasanya cukup mudah untuk dipulihkan, seperti dengan suntik vitamin, minum suplemen, atau mengkonsumsi makanan sumber vitamin tersebut.

Baca juga: Muntah Darah dan BAB Keluar Darah, Waspadai Pendarahan Saluran Cerna.

5. Vaskulitis

Mengutip Medical News Today, vaskulitis mengacu pada sekelompok kondisi yang menyebabkan pembuluh darah meradang.

Selain meningkatan pendarahan dan memar, seseorang mungkin mengalami gejala lainnya, seperti:

  • Sesak napas
  • Mati rasa pada anggota badan
  • Bisul
  • Benjolan kulit
  • Bintik-bintik ungu pada kulit.

Jenis perawatan tergantung pada tingkat keparahan vaskulitis dan area tubuh mana yang terpengaruh.

Beberapa obat yang dapat membantu, seperti steroid.

Baca juga: Sakit Kepala Hebat Mendadak, Waspadai Pendarahan Intraserebal

6. Senile purpura

Mengutip Medical News Today, senile purpura menyebabkan lesi, seperti memar berwarna merah keunguan pada kulit dan kemungkinan besar mempengaruhi lengan dan tangan.

Senile purpura biasanya menyerang orang tua, termasuk sekitar 10 persen orang di atas usia 50 tahun.

Dalam banyak kasus, lesi mengikuti cedera pada kulit (luka).

Namun, lesi bertahan lebih lama dan jauh lebih besar dari pada memar biasanya. Terkadang, kulit tetap cokelat bahkan setelah luka sembuh.

Orang dengan senile purpura harus berhati-hati, berusaha melindungi kulit dari cedera karena mudah mengalami memar.

Senile purpura tidak ada obatnya, tetapi dokter mungkin dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan lesi.

7. Kanker

Mengutip Medical News Today, tanda kanker bisa muncul berupa pendarahan tiba-tiba, seperti memar.

Kanker yang mempengaruhi darah dan sumsum tulang dapat menyebabkan memar, seperti leukemia.

Banyak penyakit kanker sangat dapat diobati, terutama dengan diagnosis dini. Kemoterapi, pengobatan, dan pembedahan dapat menyelamatkan nyawa.

Baca juga: Pendarahan Subarachnoid

Jenis memar

Mengutip Cleveland Clinic, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin menyebut memar dengan istilah medisnya sebagai ekimosis dengan beberapa jenisnya, meliputi:

  • Hematoma: trauma, seperti kecelakaan mobil atau jatuh, dapat menyebabkan memar parah, kerusakan kulit dan jaringan. Hematoma adalah kumpulan darah di luar pembuluh darah yang menyebabkan rasa sakit dan bengkak.
  • Purpura: jenis memar ini biasanya melibatkan pendarahan kecil yang terjadi di bawah kulit.
  • Petechiae: ini adalah area (kurang dari 2 mm) berbentuk bintik-bintik kemerahan pada kulit yang tidak berubah menjadi putih meski telah diberi tekanan lembut.
  • Senile purpura: kondisi di mana seiring bertambahnya usia, kulit Anda menjadi lebih tipis, lebih kering, dan lebih mudah robek. Kulit Anda juga lebih mudah memar.
  • Mata hitam: kondisi di mana darah dan cairan menggenang di bawah mata. Mata hitam terkadang dapat mengindikasikan cedera mata yang serius, seperti pendarahan di mata (hifema) atau patah tulang wajah.

Pengobatan rumahan

Mengutip Cleveland Clinic, kebanyakan memar memudar dalam waktu 2 minggu tanpa pengobatan. Namun, memar yang lebih parah dapat berlangsung selama 1 bulan atau lebih.

Berikut langkah-langkah pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk membantu memar sembuh lebih cepat:

  • Istirahatkan dan menempatkan area yang cedera di posisi lebih tinggi untuk mencegah pembengkakan dan menghilangkan rasa sakit.
  • Kompres bagian luka dengan es selama 24-48 jam pertama setelah cedera. Bungkus kantong es dengan handuk dan oleskan di bagian luka tidak lebih dari 15 menit setiap kali. Ulangi sepanjang hari.
  • Oleskan kompresan hangat ke area yang cedera setelah dua hari. Anda dapat mlakukannya beberapa kali sepanjang hari.
  • Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti acetaminophen (Tylenol).

Baca juga: Muntah Darah dan BAB Keluar Darah, Waspadai Pendarahan Saluran Cerna.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau