KOMPAS.com - Osteopetrosis adalah jenis penyakit tulang yang menyebabkan kepadatan abnormal dan rentan patah (fraktur).
Osteopetrosis menyebabkan sel-sel tulang khusus yang disebut osteoklas menjadi berfungsi secara tidak normal.
Biasanya, osteoklas memecah jaringan tulang lama saat jaringan yang baru tumbuh.
Baca juga: 6 Cara Jaga Tulang Tetap Sehat dan Kuat Meski Usia Bertambah
Bagi orang dengan osteopetrosis, osteoklas tidak memecah jaringan tulang tua sehingga menyebabkan penumpukan tulang.
Akibatnya, tulang tumbuh secara berlebihan. Pada kepala dan tulang belakang, pertumbuhan berlebih ini memberi tekanan pada saraf dan menyebabkan masalah neurologis.
Selain itu, area tempat sumsum tulang biasanya terbentuk juga akan mendapat tekanan berlebih pada orang dengan osteopetrosis.
Beberapa gejala yang dapat timbul pada orang dengan osteopetrosis, yaitu:
Selain itu, pertumbuhan tulang yang berlebihan di tengkorak dapat menyebabkan tekanan di tengokorak meningkat dan menekan saraf. Akibatnya:
Tulang jari tangan dan kaki, tulang panjang lengan dan kaki, tulang belakang, dan panggul juga dapat terpengaruh.
Osteopetrosis disebabkan oleh mutasi pada setidaknya sembilan gen.
Baca juga: 6 Gejala Rakhitis, Kelainan Tulang yang Perlu Diwaspadai
Gen-gen yang terkait dengan osteopetrosis terlibat dalam pembentukan, perkembangan, dan fungsi sel-sel khusus oteoklas.
Sel-sel ini memecah jaringan tulang selama remodeling tulang, proses ketika tulang lama dibuang dan terbuat tulang baru.
Tulang terus-menerus ‘direnovasi’ dan prosesnya dikontrol dengan hati-hati untuk memastikan tulang tetap kuat dan sehat.
Mutasi pada salah satu gen yang terkait dengan osteopetrosis menyebabkan ostekolas berfungsi abnormal atau hilang.
Tanpa osteoklas yang berfungsi secara efektif, tulang lama tidak tergantikan oleh tulang yang baru terbentuk.