KOMPAS.com - Hipertensi, penyakit jantung, dan stroke adalah tiga kondisi gangguan kesehatan yang sering kali disebut memiliki keterkaitan. Bagaimana hubungannya?
Mengutip Healthline, hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah ketika kekuatan darah di arteri terlalu tinggi atau dijabarkan sebagai tekanan darah tinggi.
Seiring waktu hipertensi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan stroke.
Baca juga: Tips Diet untuk Mengontrol Hipertensi
Mengutip Medical News Today, penting diketahui, tekanan darah melibatkan dua angka, yaitu sistolik dan diastolik.
Pembacaan tekanan darah normal adalah kurang dari 120 mmHg sistolik dan kurang dari 80 mmHg diastolik.
Berikut dapat menunjukkan seseorang memiliki tekanan darah meningkat atau tinggi:
Baca juga: Hipertensi dan Diabetes Penyebab Utama Gangguan Ginjal di Indonesia
Mengutip Healthline, hipertensi merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
Hipertensi mengurangi darah mengalir ke jantung, yang menyebabkan penyakit jantung.
Secara khusus, kekuatan tekanan darah tinggi membuat arteri kaku.
Tekanan darah tinggi juga bisa membuat arteri lebih rentan terhadap penumpukan plak.
Pada gilirannya, arteri kita menjadi sempit dalam proses yang disebut aterosklerosis.
Tekanan darah tinggi kemudian bisa memaksa jantung kita bekerja keras untuk memompa darah.
Akibatnya, otot jantung menebal untuk menangani peningkatan tekanan. Hal ini membuat jantung kita kurang elastis.
Perubahan kondisi yang menyebabkan penyakit jantung itu meliputi beragam gangguan pada jantung berupa:
Baca juga: 6 Efek Hipertensi pada Tubuh yang Penting Diperhatikan
Mengutip Healthline, tekanan darah tinggi juga dapat merusak arteri yang mensuplai otak.