Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Sindrom Infeksi Usus (IBS) Bisa Sebabkan Anemia?

Kompas.com - 18/04/2022, 14:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit anemia dan sindrom iritasi usus besar (IBS) memiliki hubungan yang bisa mempengaruhi.

Mengutip Medical News Today, jika seseorang dengan IBS tidak dapat menyerap cukup zat besi dari makanan, maka dapat menyebabnya terjadinya anemia.

Namun, anemia bukan gejala umum IBS.

Baca juga: 4 Cara Mengobati Sindrom Iritasi Usus (IBS)

Anemia

Mengutip Mayo Clinic, anemia adalah suatu kondisi di mana seseorang kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh.

Gejala anemia secara umum bisa meliputi:

  • Kelelahan
  • Merasa lemah
  • Kulit pucat atau kekuningan
  • Detak jantung tidak teratur
  • Sesak napas
  • Pusing atau sakit kepala ringan
  • Nyeri dada
  • Tangan dan kaki dingin
  • Sakit kepala

Anemia dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu:

  • Anemia aplastik
  • Anemia defisiensi besi
  • Anemia sel sabit
  • Thalasemia
  • Anemia defisiensi vitamin

Mengutip Medical News Today, meskipun ada beberapa bentuk anemia, anemia defisiensi besi adalah yang paling umum.

Anemia defisiensi besi adalah kondisi ketika seseorang:

  • Tidak mendapatkan cukup zat besi dalam makanan
  • Tidak menyerap cukup zat besi dari makanan
  • Mengalami pendarahan berlebihan yang menghabiskan simpanan zat besi.

Beberapa faktor risiko anemia defisiensi besi termasuk:

  • Kehamilan
  • Haid
  • Konsumsi zat besi yang tidak mencukupi melalui makanan
  • Pendarahan di saluran pencernaan
  • Kehilangan darah karena menstruasi yang berat, cedera, atau persalinan.

Baca juga: 7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Saat Didiagnosis Menderita IBS

Sindrom iritasi usus besar (IBS)

Mengutip Mayo Clinic, IBS adalah gangguan umum yang mempengaruhi usus besar.

Tanda dan gejala termasuk:

  • Kram
  • Sakit perut
  • Kembung
  • Gas
  • Diare, sembelit, atau keduanya.

IBS adalah kondisi kronis yang harus ditangani dalam jangka panjang.

Sejumlah kecil orang dengan IBS yang memiliki tanda dan gejala yang parah, meliputi:

  • Penurunan berat badan
  • Diare di malam hari
  • Perdarahan rektal
  • Anemia defisiensi besi
  • Muntah yang tidak dapat dijelaskan
  • Kesulitan menelan
  • Nyeri persisten yang tidak hilang dengan buang gas atau buang air besar.

Beberapa orang dapat mengontrol gejalanya dengan mengatur pola makan, gaya hidup, dan stres.

Gejala yang lebih parah dapat diobati dengan pengobatan dan konseling.

Baca juga: 5 Cara Mengelola Gejala IBS (Sindrom Iritasi Usus Besar)

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau