Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Efek Buruk Dehidrasi pada Ibu Hamil yang Perlu Dihindari

Kompas.com - 18/04/2022, 20:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Akibatnya, ibu hamil yang dehidrasi bisa mengalami kekurangan volume darah, yang memicu terjadinya anemia.

6. Menghambat produksi ASI

Ibu hamil yang kekurangan cairan tubuh juga dapat menghambat produksi ASI.

Sebab, sebagian besar kandungan ASI adalah air.

Baca juga: Ibu Hamil Boleh Puasa atau Tidak?

Penyabab

Mengutip Parenting Firstcry, ada beberapa kondisi khas yang dialami oleh ibu hamil yang meningkatkan risiko mengalami dehidrasi, yaitu:

1. Peningkatan volume darah

Volume darah dalam tubuh wanita hamil meningkat sebesar 50 persen. Ini adalah salah satu alasan utama dehidrasi pada awal kehamilan.

Tubuh seorang wanita membutuhkan lebih banyak air pada tahap awal kehamilan ini.

Di lain sisi, ibu hamil sulit menahan air dalam tubuh karena kecenderungan kencing lebih sering.

2. Morning sickness

Sekitar 50 persen wanita hamil menderita morning sickness yang meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • Buang air kecil berlebihan
  • Berkeringat.

Semua kondisi tersebut mengakibatkan hilangnya air dari tubuh.

Morning sickness biasanya terjadi pada trimester I dan akan mereda pada trimester II.

Dehidrasi juga rentan dialami ibu hamil karena sering muntah.

Baca juga: Efek Covid-19 Pada Ibu Hamil

3. Keringat berlebihan

Seorang wanita sering kali memiliki keringat berlebihan selama kehamilan, dan jika cairan tubuh yang keluar itu tidak digantikan bisa menyebabkan dehidrasi.

Apalagi jika ibu hamil tersebut tinggal di wilayah dengan cuaca yang panas, keringat yang dikeluarkan akan lebih banyak.

4. Diare

Pada trimester III, ibu hamil bisa mengalami serangan diare.

Itu karena ibu hamil mengalami perubahan hormonal bersamaan dengan rasa enggan makan makanan tertentu yang penting untuk menjaga kesehatan ususnya.

Jika tidak minum cukup air selama waktu tersebut, ibu hamil bisa mengalami dehidrasi.

5. Usia

Salah satu komplikasi kehamilan di atas usia 35 tahun adalah ketidakmampuan tubuh menahan air.

Jika ibu hamil berusia pertengahan atau akhir 30-an tahun, ia harus minum lebih banyak air agar tetap terhidrasi.

Baca juga: 10 Larangan untuk Ibu Hamil Agar Tidak Keguguran

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau