Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Efek Buruk Dehidrasi pada Ibu Hamil yang Perlu Dihindari

Kompas.com - 18/04/2022, 20:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Dehidrasi adalah salah satu kondisi yang rentan dialami oleh ibu hamil dan dapat menimbulkan efek buruk pada kesehatan.

Mengutip Parenting Firstcry, menjaga tubuh tetap terhidrasi selama kehamilan adalah hal yang sangat penting bagi ibu dan bayi yang dikandung.

Ibu hamil direkomendasikan dalam sehari minum 12 gelas air, kurang dari itu bisa menyebabkan dehidrasi.

Mengutip Cleveland Clinic, air berperan untuk:

  • Membantu pencernaan dan membuang limbah
  • Melumasi sendi 
  • Membentuk air liur 
  • Menyeimbangkan bahan kimia tubuh. Otak membutuhkannya untuk membuat hormon dan neurotransmiter.
  • Memberikan oksigen ke seluruh tubuh
  • Menjadi bantal tulang 
  • Mengatur suhu tubuh
  • Bertindak sebagai peredam kejut untuk otak dan sumsum tulang belakang diri dan janin. 

Sementara, bayi baru lahir mengandung sekitar 78 persen air.

Baca juga: Tanda-tanda Persalinan yang akan Dialami Ibu Hamil

Mengutip buku "Tanya Jawab Lengkap Kehamilan Bermasalah" (2016) oleh Irmawati, SSi.,Apt, efek buruk dehidrasi pada ibu hamil, di antaranya:

1. Sembelit atau konstipasi

Cairan tubuh yang kurang akan membuat fases menjadi keras, sehingga menimbulkan konstipasi atau sembelit.

Kondisi ini akan memicu ibu hamil untuk mengejen saat mengeluarkan feses.

Padahal, hal itu sebaiknya tidak dilakukan di masa kehamilan, terutama saat hamil muda, untuk menghindari janin keluar sebelum waktunya.

2. Demam

Ibu hamil yang mengalami dehidrasi juga akan membuat tubuh menaikkan suhunya.

Hal tersebut dilakukan tubuh ibu hamil agar suhu di dalam tubuh menjadi stabil.

Akibatnya, badan akan terasa panas layaknya orang yang sedang demam.

3. Ketuban kekurangan cairan

Seperti dijelaskan sebelumnya, produksi cairan ketuban sangat dipengaruhi oleh cairan tubuh.

Sehingga apabila tubuh mengalami dehidrasi, maka produksi cairan ketuban juga akan berkurang.

Sementara itu, kondisi ibu hamil yang dehidrasi ini bisa sangat mengganggu pembentukkan organ pada janin yang dikandungnya.

Akibatnya, janin berisiko lahir cacat.

Baca juga: Tips Sahur dan Buka Puasa untuk Ibu Hamil atau Menyusui

4. Kerusakan pada ginjal

Cairan tubuh ibu hamil yang kurang juga akan mengganggu fungsi ginjal, sehingga menyebabkan kerusakan pada ginjalnya.

5. Penurunan volume darah ibu hamil

Saat ibu hamil, sebagian besar darah mengandung air dalam jumlah yang sangat besar.

Akibatnya, ibu hamil yang dehidrasi bisa mengalami kekurangan volume darah, yang memicu terjadinya anemia.

6. Menghambat produksi ASI

Ibu hamil yang kekurangan cairan tubuh juga dapat menghambat produksi ASI.

Sebab, sebagian besar kandungan ASI adalah air.

Baca juga: Ibu Hamil Boleh Puasa atau Tidak?

Penyabab

Mengutip Parenting Firstcry, ada beberapa kondisi khas yang dialami oleh ibu hamil yang meningkatkan risiko mengalami dehidrasi, yaitu:

1. Peningkatan volume darah

Volume darah dalam tubuh wanita hamil meningkat sebesar 50 persen. Ini adalah salah satu alasan utama dehidrasi pada awal kehamilan.

Tubuh seorang wanita membutuhkan lebih banyak air pada tahap awal kehamilan ini.

Di lain sisi, ibu hamil sulit menahan air dalam tubuh karena kecenderungan kencing lebih sering.

2. Morning sickness

Sekitar 50 persen wanita hamil menderita morning sickness yang meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • Buang air kecil berlebihan
  • Berkeringat.

Semua kondisi tersebut mengakibatkan hilangnya air dari tubuh.

Morning sickness biasanya terjadi pada trimester I dan akan mereda pada trimester II.

Dehidrasi juga rentan dialami ibu hamil karena sering muntah.

Baca juga: Efek Covid-19 Pada Ibu Hamil

3. Keringat berlebihan

Seorang wanita sering kali memiliki keringat berlebihan selama kehamilan, dan jika cairan tubuh yang keluar itu tidak digantikan bisa menyebabkan dehidrasi.

Apalagi jika ibu hamil tersebut tinggal di wilayah dengan cuaca yang panas, keringat yang dikeluarkan akan lebih banyak.

4. Diare

Pada trimester III, ibu hamil bisa mengalami serangan diare.

Itu karena ibu hamil mengalami perubahan hormonal bersamaan dengan rasa enggan makan makanan tertentu yang penting untuk menjaga kesehatan ususnya.

Jika tidak minum cukup air selama waktu tersebut, ibu hamil bisa mengalami dehidrasi.

5. Usia

Salah satu komplikasi kehamilan di atas usia 35 tahun adalah ketidakmampuan tubuh menahan air.

Jika ibu hamil berusia pertengahan atau akhir 30-an tahun, ia harus minum lebih banyak air agar tetap terhidrasi.

Baca juga: 10 Larangan untuk Ibu Hamil Agar Tidak Keguguran

Gejala

Mengutip buku "Tanya Jawab Lengkap Kehamilan Bermasalah" (2016) oleh Irmawati, SSi.,Apt, beberapa tanda dehidrasi pada kehamilan adalah sebagai berikut:

1. Mulut terlihat kering

Mulut yang kering merupakan tanda yang paling mudah terlihat saat seseorang mengalami dehidrasi, termasuk pada ibu hamil.

Sebab, cairan tubuh berkurang, sehingga permukaan kulit terlihat kering.

2. Sakit kepala dan pusing terutama ketika berdiri setelah duduk

Kekurangan cairan tubuh akan membuat peredaran darah menjadi terganggu.

Selain itu, asupan oksigen ke organ-organ tubuh juga ikut terganggu, sehingga orang yang mengalami dehidrasi merasa pusing.

3. Mual

Asupan cairan tubuh yang kurang akan menyebabkan rasa mual.

Hal ini terjadi karena lambung kekurangan cairan untuk memproses makanan. Akibatnya, produksi asam lambung meningkat.

4. Konstipasi

Jika ibu hamil buang air besar sulit atau tidak teratur dan feses keras, itu menjadi tanda ia sedang mengalami dehidrasi.

Baca juga: 11 Faktor Risiko Bayi Lahir Prematur Perlu Diperhatian Ibu Hamil

5. Sangat kehausan

Tubuh akan memberikan sinyal saat ada kekurangan untuk proses metabolismenya.

Saat tubuh kekurangan asupan cairan, ia akan memberikan sinyal berupa rasa haus agar memperoleh tambahan asupan cairan.

6. Urin berwarna gelap dan sedikit

Tanda lain dari tubuh yang kekurangan cairan adalah urin berwarna gelap dan volumenya sedikit.

Hal ini terjadi karena pembuangan cairan tubuh melalui urin akan menyesuaikan dengan asupan cairan yang diterima oleh tubuh.

7. Badan terasa sangat lelah

Tubuh ibu hamil yang dehidrasi akan mengalami gangguan metabolisme, sehingga menjadi sangat lelah.

Padahal, kelelahan yang dialami ibu hamil pasti dapat mengganggu aktivita sehari-hari.

8. Mudah mengantuk

Asupan cairan tubuh yang kurang menyebabkan aliran oksigen ke beberapa bagian tubuh menjadi terganggu.

Salah satunya adalah aliran oksigen ke otak, yang kemudian bisa menyebabkan ibu hamil mudah mengantuk.

Baca juga: 8 Risiko Ibu Hamil dari Cedera Perut

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau