"Perasaan itu harus diakui. Saat emosi muncul, coba ajukan pertanyaan dalam diri mengenai cara mengatasinya," ucap Anand.
Saat seseorang dalam kondisi marah, mungkin hal pertama yang ada di pikiran adalah dengan memukul atau membantng barang.
Namun, Anand mengatakan penting untuk memperlambat respon amarag agar Anda bisa mengelolanya dengan lebih baik.
"nda bertanya pada diri sendiri bagaimana Anda dapat memperlambat segalanya dan merespons dengan cara yang lebih sehat," ucap Anand.
Dengan mengenali dan menyadari emosi yang ada dalam diri, kita bisa lebih mudah mengelola dan mencari cara sehat untuk mengekspresikan emosi tersebut.
Menurut Anand terapi adalah komponen besar lain dari ketenangan emosional.
"Apakah itu terapi individu atau terapi kelompok, memiliki dukungan dalam pemulihan itu sangat pentinng," ucap Anand.
Dukungan yang kita dapatkan tidak harus selalu berasal dari profesional kesehatan mental.
Kita juga bisa mencarinya dari seseorang yang memiliki pengalaman serupa untuk mendapatkan dukungan dan saran dari mereka.
Baca juga: Tahapan Proses Kematian Manusia, dari Bulan, Minggu, Hari, hingga Jam
Jalan lain menuju ketenangan emosional adalah dengan mencapai dan memelihara kesehatan fisik.
Untuk menjaga kesehatan fisik, Anda bisa menjaga pola makan sehat, rutin olahraga, dan meluangkan waktu untuk bersenang-senang.
Dengan menjaga kesehatan fisik, kita juga bisa menjadi lebih baik secara emental.
Sebagian besar orang bisa saja menyimpan luka masa kecil yang terbawa hingga usia dewasa.
Kondisi tersebut bisa saja terjadi karena inner child dalam diri kita mengalami luka dan membutuhkan perhatian khusus.
Inner child merupakan representasi langsung dari diri pada tahun-tahun awal kehidupan. Dengan kata lain, inner child merupakan sosok anak kecil dalam diri manusia.
Saat inner child mengalami luka yang dibiarkan atau tak segera disembuhkan, hal ini bisa menimbulkan perilaku atau perasaan negatif saat dewasa.
Kita bisa meminta bantuan kepada profesional kesehatan mental untuk mengatasi luka inner child ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.