KOMPAS.com - Mata kita memiliki kemampuan untuk memproses cahaya dan melihat berbagai spektrum warna yang ada di dunia.
Sayangnya, beberapa orang tidak dapat melihat warna-warna secara penuh atau yang kerap kita kenal dengan istilah buta warna.
Orang dengan kekurangan penglihatan warna merasa sulit untuk mengidentifikasi dan membedakan antara warna-warna tertentu menurut National Health Institute.
Baca juga: 5 Macam Tes Buta Warna
Defisiensi penglihatan warna biasanya diturunkan kepada anak oleh orang tuanya dan sudah ada sejak lahir, meskipun terkadang dapat berkembang di kemudian hari.
Kebanyakan orang mampu beradaptasi dengan kekurangan penglihatan warna dan hal ini jarang menjadi tanda dari sesuatu yang serius.
Ada berbagai jenis buta warna yang menyebabkan seseorang melihat warna hanya sebagian dari orang yang tidak buta warna.
Berdasarkan National Eye Institute, berikut ini adalah jenis buta warna:
Jenis buta warna yang paling umum membuat penderitanya sulit untuk membedakan antara merah dan hijau.
Ada 4 jenis buta warna merah-hijau:
Baca juga: Apakah Buta Warna Bisa Disembuhkan?
Jenis buta warna ini dapat dikatakan kurang umum dan membuat sulit untuk membedakan antara biru dan hijau, dan antara kuning dan merah.
Ada 2 jenis buta warna biru-kuning:
Jika seseorang memiliki buta warna total, dia tidak dapat melihat warna sama sekali.
Kondisi ini disebut juga monokromasi, dan hal ini sangat jarang terjadi.
Tergantung pada jenisnya, penderitanya mungkin juga mengalami kesulitan melihat dengan jelas dan mungkin lebih sensitif terhadap cahaya.
Dalam sebagian besar kasus, National Health Institute menyatakan bahwa penglihatan warna disebabkan oleh kesalahan genetik yang diturunkan kepada seorang anak oleh orang tua.