Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/06/2022, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kutu rambut adalah serangga kecil berkaki enam seukuran biji wijen yang menempel di kulit kepala dan mengisap darah manusia.

Kutu rambut biasanya memiliki panjang tubuh 2-3 mm, memiliki beragam warna, namun paling sering ditemui yang berwarna putih, abu-abu pucat, atau cokelat.

Kutu rambut menjadi masalah umum yang paling sering menyerang anak-anak yang sudah bersosial, seperti sering main di luar rumah, berada di daycare, PAUD, hingga bangku SD.

Kutu rambut yang dibawa anak dari lingkungan luar juga bisa berpindah ke rambut orangtua atau keluarga di rumah.

Baca juga: Tips ala Rumahan untuk Hilangkan Kutu Rambut

Meski kecil, kutu dan telurnya mudah terdeteksi, jika Anda menyisir perlahan rambut anak atau keluarga lainnya.

Bernand Cohen , MD, dokter kulit anak dari John Hopkins Medicine, menyarankan 6 langkah berikut guna mengatasi kutu rambut pada anak-anak.

1. Ketahui cara penyebaran kutu rambut

Sebelum memulai perawatan, pahami bagaimana anak Anda bisa terkena kutu rambut. Kutu tidak melompat, serangga itu juga tak hidup drai hewan peliharaan dan tak ada hubungannya dengan kebersihan pribadi.

Cara penyebaran kutu kepala yang paling umum adalah melalui kontak langsung seperti momen olahraga atau ketika anak rebahan bersama.

Selain itu, anak-anak yang sering menggunakan sisir yang sama dan saling meminjamkan aksesoris rambut, memiliki risiko tinggi terkena kutu rambut.

2. Cegah penyebaran di keluarga

Ketika anak Anda terkonfirmasi memiliki kutu di rambut, ambil langkah berikut untuk mencegah penyebaran ke anggota keluarga lainnya.

  • Hindari berpelukan atau kontak dekat lainnya
  • Cek rambut anggota keluarga lain
  • Lebih rajin mencuci topi, sarung bantal, dan semua barang yang menyentuh kepala. Gunakan air panas untuk merendam barang-barang tersebut agar kutu bisa mati.
  • Pahami siklus hidup kutu rambut

Baca juga: Cara Hilangkan Kutu Rambut dengan Minyak Kelapa

3. Pahami bentuk kutu berdasarkan siklus kehidupannya

Untuk mengobati kutu rambut dengan benar, Anda perlu memahami detail tentang serangga tersebut.

Kutu rambut yang Anda temukan ternyata dapat berbeda bentuk, tergantung siklus hidupnya, yaitu:

  • Telur kutu atau nits: biasanya menempel di pangkal rambut, terlihat seperti ketombe dengan bentul oval. Telur-telur kutu dapat menetas dalam 6-9 hari.
  • Nimfa: telur yang telah menetas disebut nimfa yang berwujud seperti kutu dewasa, namun jauh lebih kecil, sekitar 1,5 mml. Nimfa dapat menjadi kutu dewasa 7 hari setelah menetas.
  • Kutu dewasa: Kutu dewasa berwarna cokelat atau abu-abu pucat. Kutu dapat berkembang biak dengan cepat dan bertelur hingga 10 butir per hari. Hanya membutuhkan waktu sekitar 12 sampai 14 hari untuk telur yang baru menetas untuk mencapai usia dewasa.

4. Lakukan metode comb-out

Metode comb-out atau menyisir dapat dilakukan dengan langkah berikut:

  • Basahi rambut anak
  • Gunakan sisir bergigi jarang dan sisir rambut anak Anda menjadi beberapa bagian
  • Setelah menyisir, bersihkan sisir dengan handuk basah
  • Ulangi langkah sampai semua rambut tersisir

5. Memotong rambut anak

Kutu rambut membutuhkan inang manusia untuk bertahan hidup. Jika rambut hilang, begitu pula kutu.

Meskipun memotong rambut anak tampak sebagai solusi ekstrem ini merupakan tindakan yang layak dilakukan oleh para orangtua.

Baca juga: 3 Cara Menghilangkan Kutu Rambut Secara Alami dan dengan bantuan Obat

6. Cari bantuan profesional

Beberapa orangtua biasanya menggunakan bahan-bahan alternatif, seperti mayones, cuka, hingga air garam untuk membersihkan kutu di rambut anak-anak mereka.

Padahal, cara tersebut tidak didukung dengan bukti ilmiah yang cukup. Alih-alih berbuat demikian, Anda lebih baik mencari bantuan profesional, seperti dokter kulit.

Dokter akan meresepkan obat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit kepala masing-masing anak.

Komplikasi

Gatal dari kutu disebabkan oleh reaksi alergi terhadap gigitan serangga.

Terlalu sering menggaruk dapat menyebabkan kulit kepala terluka hungga mengelupas. Kondisi ini jika dibiarkan bisa picu infeksi.

Hubungi dokter atau pelayanan medis terdekat apabila melihat tanda-tanda infeksi, seperti kulit merah, membengkak, atau nyeri di bagian kelenjar getah bening (leher).

Baca juga: Kenali Bahaya dan Gejala Infeksi Gigitan Kutu Kucing pada Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau