Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Risiko Penyakit dari Kelebihan Berat Badan yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 19/06/2022, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Tekanan darah tinggi dapat membuat jantung tegang, merusak pembuluh darah, dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, penyakit ginjal, dan kematian.

Mengutip WebMD, ketika Anda kelebihan berat badan, jantung harus memompa lebih keras untuk mendapatkan darah yang cukup dan menyalurkannya ke seluruh sel.

Tekanan yang semakin kuat itu akan mendorong dinding arteri dan mungkin bisa merusaknya.

Baca juga: 5 Penyebab Double Chin, Tak Hanya Kelebihan Berat Badan

5. Penyakit jantung

Mengutip NIDDK, penyakit jantung adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan beberapa masalah yang dapat mempengaruhi jantung Anda.

Jika memiliki penyakit jantung, Anda mungkin mengalami:

Gejala sembelit penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin gangguan pencernaan ini.

  • Serangan jantung
  • Gagal jantung
  • Kematian jantung mendadak
  • Angina
  • Irama jantung yang tidak normal.

Tekanan darah tinggi, kadar glukosa darah tinggi, dan kadar lemak darah tidak normal dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Lemak darah atau lipid darah termasuk kolesterol baik (HDL), kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida.

Kehilangan 5-10 persen dari berat badan dapat menurunkan faktor risiko Anda untuk mengembangkan penyakit jantung.

Jika Anda memiliki berat badan 200 pon (90,7 kg), ini berarti paling tidak Anda harus kehilangan 10 pon (4,5 kg).

Penurunan berat badan akan memperbaiki tekanan darah, kadar kolesterol, dan aliran darah.

6. Stroke

Mengutip NIDDK, stroke adalah suatu kondisi di mana suplai darah ke otak Anda tiba-tiba terputus.

Itu disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak atau leher Anda.

Stroke dapat merusak jaringan otak dan membuat Anda tidak dapat berbicara atau menggerakkan bagian tubuh tertentu.

Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke, di mana kelebihan berat badan dapat memicu peningkatan tersebut.

Baca juga: 4 Cara Turunkan Berat Badan Setelah Lebaran

7. Sleep apnea

Mengutip WebMD, orang yang kelebihan berat badan biasanya memiliki leher yang gemuk.

Kondisi itu dapat mempersempit jalan napas, membuat Anda lebih sulit untuk bernapas di malam hari, yang disebut sleep apnea.

Mengutip NIDDK, sleep apnea adalah gangguan umum, di mana Anda tidak bernapas secara teratur saat tidur.

Anda yanag mengalami sleep apnea akan berhenti bernapas total untuk waktu yang singkat.

Sleep apnea yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko penyakit lainnya, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

8. Sindrom metabolik

Mengutip NIDDK, sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang menempatkan Anda pada risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Risiko penyakit tersebut dapat dipicu dengan Anda memiliki kondisi sebagai berikut:

  • Kelebihan berat badan
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar glukosa darah tinggi
  • Kadar trigliserida tinggi dalam darah
  • Rendahnya kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dalam darah.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Berat Badan Naik setelah Puasa

9. Penyakit hati berlemak

Mengutip NIDDK, penyakit hati berlemak adalah kondisi di mana lemak menumpuk di hati Anda.

Penyakit hati berlemak termasuk penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) dan steatohepatitis nonalkohol (NASH).

Penyakit hati berlemak dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah, sirosis, atau bahkan gagal hati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com