KOMPAS.com - Orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas lebih tinggi memiliki risiko penyakit serius.
Untuk mengukur kelebihan berat badan atau obesitas, biasanya menggunakan acuan indeks massa tubuh (BMI).
BMI adalah ukuran apakah Anda memiliki berat badan yang sehat untuk tinggi badan Anda.
Mengutip Kementerian Kesehatan, ambang batas BMI sebagai berikut:
Selain menggunakan BMI, kelebihan berat badan diukur dengan lingar perut yang suka menyimpan kelebihan lemak.
Batas aman lingkar perut sebagai berikut:
Anda yang tergolong kelebihan berat badan, dikaitkan dengan sejumlah risiko penyakit meliputi:
Baca juga: 5 Manfaat Orgasme bagi Wanita, Termasuk Turunkan Berat Badan
Mengutip WebMD, orang yang kelebihan berat badan menghalangi paru-paru bernapas maksimal.
Otot-otot pernapasan mungkin tidak bekerja dengan baik, sehingga Anda tidak dapat menghirup cukup udara.
Peradangan yang terkait dengan lemak perut juga dapat memengaruhi paru-paru Anda.
Anda yang memiliki kelebihan berat badan bisa menjadi cepat lelah saat melakukan aktivitas sederhana, seperti menaiki tangga.
Kelebihan berat badan dapat memperburuk gejala asma dan PPOK.
Mengutip WebMD, orang yang kelebihan berat badan memiliki risiko penyakit diabetes tipe 2 karena resistensi insulin di dalam tubuhnya.
Resistensi insulin terjadi karena tubuh memproduksi insulin, tetapi sel-sel tidak dapat menggunakannya dengan benar untuk mengeluarkan glukosa dari darah menjadi energi.
Semakin lama gula darah bisa meningkat dan mengakibatkan Anda mengalami diabetes tipe 2.
Mengutip NIDDK, sekitar 8 dari 10 orang dengan diabetes tipe 2 memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.
Seiring waktu, glukosa darah tinggi menyebabkan masalah seperti:
Jika Anda berisiko terkena diabetes tipe 2, kehilangan 5-7 persen berat badan diikuti aktivitas fisik secara teratur, dapat mencegah Anda dari penyakit tersebut.
Baca juga: Orang dengan Kelebihan Berat Badan Rentan Kena Asam Urat
Mengutip WebMD, saat Anda memiliki kelebihan berat badan, kolesterol tubuh bisa semakin tinggi.
Makanan yang tidak sehat sering kali yang meningkatkan berat badan, kadar kolesterol LDL dan trigliserida.
Kolesterol dipengaruhi oleh gen, makanan, dan aktivitas fisik.
Makanan dengan serat larut akan membantu menurunkan kolesterol serta membuat kenyang, sehingga Anda makan lebih sedikit kalori.
Makanan sumber serat larut, contohnya:
Mengutip NIDDK, tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu kondisi di mana darah mengalir melalui pembuluh darah dengan kekuatan yang lebih besar dari biasanya.
Tekanan darah tinggi dapat membuat jantung tegang, merusak pembuluh darah, dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, penyakit ginjal, dan kematian.
Mengutip WebMD, ketika Anda kelebihan berat badan, jantung harus memompa lebih keras untuk mendapatkan darah yang cukup dan menyalurkannya ke seluruh sel.
Tekanan yang semakin kuat itu akan mendorong dinding arteri dan mungkin bisa merusaknya.
Baca juga: 5 Penyebab Double Chin, Tak Hanya Kelebihan Berat Badan
Mengutip NIDDK, penyakit jantung adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan beberapa masalah yang dapat mempengaruhi jantung Anda.
Jika memiliki penyakit jantung, Anda mungkin mengalami:
Tekanan darah tinggi, kadar glukosa darah tinggi, dan kadar lemak darah tidak normal dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Lemak darah atau lipid darah termasuk kolesterol baik (HDL), kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida.
Kehilangan 5-10 persen dari berat badan dapat menurunkan faktor risiko Anda untuk mengembangkan penyakit jantung.
Jika Anda memiliki berat badan 200 pon (90,7 kg), ini berarti paling tidak Anda harus kehilangan 10 pon (4,5 kg).
Penurunan berat badan akan memperbaiki tekanan darah, kadar kolesterol, dan aliran darah.
Mengutip NIDDK, stroke adalah suatu kondisi di mana suplai darah ke otak Anda tiba-tiba terputus.
Itu disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak atau leher Anda.
Stroke dapat merusak jaringan otak dan membuat Anda tidak dapat berbicara atau menggerakkan bagian tubuh tertentu.
Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke, di mana kelebihan berat badan dapat memicu peningkatan tersebut.
Baca juga: 4 Cara Turunkan Berat Badan Setelah Lebaran
Mengutip WebMD, orang yang kelebihan berat badan biasanya memiliki leher yang gemuk.
Kondisi itu dapat mempersempit jalan napas, membuat Anda lebih sulit untuk bernapas di malam hari, yang disebut sleep apnea.
Mengutip NIDDK, sleep apnea adalah gangguan umum, di mana Anda tidak bernapas secara teratur saat tidur.
Anda yanag mengalami sleep apnea akan berhenti bernapas total untuk waktu yang singkat.
Sleep apnea yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko penyakit lainnya, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Mengutip NIDDK, sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang menempatkan Anda pada risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Risiko penyakit tersebut dapat dipicu dengan Anda memiliki kondisi sebagai berikut:
Baca juga: 7 Cara Mencegah Berat Badan Naik setelah Puasa
Mengutip NIDDK, penyakit hati berlemak adalah kondisi di mana lemak menumpuk di hati Anda.
Penyakit hati berlemak termasuk penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) dan steatohepatitis nonalkohol (NASH).
Penyakit hati berlemak dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah, sirosis, atau bahkan gagal hati.
Mengutip WebMD, ketika lemak menumpuk di hati Anda, itu dapat membuat jaringan parut (sirosis) yang pada akhirnya dapat mematikan hati Anda sepenuhnya.
Para dokter belum tahu persis apa yang menyebabkan penyakit hati berlemak, tetapi Anda lebih mungkin mengalami masalah ini saat memiliki kelebihan berat badan, terutama di usia paruh baya.
Mengutip WebMD, kelebihan berat badan memberi lebih banyak tekanan pada persendian Anda dan pada tulang rawan yang melindungi ujung tulang Anda, menyebabkan rasa sakit dan kekakuan.
Kelebihan lemak tubuh juga dapat memicu lebih banyak peradangan.
Hanya 5 persen berat badan Anda turun, akan mengurangi tekanan pada pinggul, punggung bawah, dan lutut Anda.
Mengutip NIDDK, osteoarthritis adalah masalah kesehatan umum yang berlangsung lama yang menyebabkan:
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit osteoarthritis ini dengan memberikan tekanan ekstra pada sendi dan tulang rawan.
Baca juga: 5 Jenis Makanan untuk Membantu Menurunkan Berat Badan
Mengutip WebMD, risiko penyakit yang dapat dialami oleh orang dengan kelebihan berat badan lainnya adalah penyakit batu empedu.
Batu empedu terbentuk karena empedu tidak mengalir melalui kantong empedu sebagaimana seharusnya.
Jenis batu empedu yang paling umum terdiri dari sebagian besar kolesterol.
Wanita yang kelebihan berat badan memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami risiko penyakit ini.
Mengutip WebMD, orang dewasa dengan kelebihan berat badan memiliki risiko penyakit kanker lebih tinggi.
Beberapa jenis penyakit kanker yang dapat terjadi meliputi:
Hal itu mungkin karena sel lemak membuat hormon mengubah car sel tumbuh atau mungkin kebiasaan yang menyebabkan kenaikan berat badan juga bisa menyebabkan kanker.
Makan sehat dan tetap aktif dapat membantu Anda menghindari kanker.
Baca juga: Manfaat Kayu Manis untuk Mengontrol Berat Badan
Mengutip WebMD, ginjal tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik ketika lemak menumpuk atau tersumbat, sehingga menekan pembuluh darah.
Itu dapat menyebabkan penumpukan limbah berbahaya di tubuh Anda.
Penyakit ginjal dapat menjadi komplikasi diabetes dan tekanan darah tinggi, tetapi bisa juga merupakan akibat langsung dari kelebihan berat badan atau obesitas.
Mengutip WebMD, ibu hamil dengan kelebihan berat badan memiliki risiko penyakit, meliputi:
Semua risiko penyakit itu dapat membahayakan bagi ibu hamil dan bayi dalam kandungan.
Ada kemungkinan besar ibu hamil yang kelebihan berat badan akan mengalami:
Sehingga, sangat disarankan ibu hamil menjalankan program untuk mendapatkan berat badan sehat ideal.
Baca juga: 6 Cara Menjaga Berat Badan saat Puasa Agar Tetap Ideal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.