KOMPAS.com - Kanker payudara adalah kanker paling mematikan di Indonesia, sangat penting untuk kita menerapkan cara mencegahnya.
Mengutip Kementerian Kesehatan, kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
Data Globocan pada 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia.
Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.
Baca juga: Payudara Sakit tapi Tidak Ada Benjolan, Ciri-ciri Kanker Payudara?
Mengutip Cleveland Clinic, kanker payudara terjadi ketika sel-sel di payudara Anda tumbuh dan membelah secara tidak terkendali, menciptakan massa jaringan yang disebut tumor.
Kanker payudara juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh Anda dan membentuk tumor baru, yang disebut metastasis.
Gejala kanker payudara bisa termasuk:
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang Anda terkena kanker payudara, di antaranya:
Baca juga: 5 Makanan Pembunuh Sel Kanker Payudara
Mengutip Prevention, sekitar 5-10 persen dari semua penyakit kanker, termasuk kanker payudara, bersifat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya (herediter) melalui berbagai gen yang bermutasi.
Riwayat keluarga ayah sama pentingnya dengan keluarga ibu.
Sehingga, cara mencegah kanker payudara adalah dengan mengetahui riwayat keluarga baik terhadap kanker payudara maupun jenis kanker lainnya.
Pria dapat membawa beberapa gen abnormal yang sama, seperti BRCA1 dan 2.
Itu meningkatkan risiko tidak hanya kanker payudara, tetapi juga:
Menurut National Cancer Institute, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 72 persen wanita yang mewarisi mutasi BRCA1 dan 69 persen yang mendapatkan mutasi BRCA 2, akan mengembangkan kanker payudara pada saat mereka mencapai usia 80 tahun.
Jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker khususnya payudara, Anda bisa mengantisipasi dengan melakukan pemeriksaan dini sambil menerapkan pola hidup sehat.
Baca juga: Bagaimana Kanker Payudara Memengaruhi Kesehatan Tubuh?
Mengutip Prevention, deteksi dini dapat menjadi cara mencegah kanker payudara.
Jika pun hasil diagnosis kanker payudara Anda positif, deteksi dini dapat meningkatkan peluang untuk sembuh.
Menurut American Cancer Society (ACS), tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk kanker payudara yang dideteksi dini adalah 99 persen.
Baca juga: 7 Gejala Kanker Payudara Stadium Awal yang Tak Boleh Diabaikan
Mengutip Prevention, mammogram adalah tes skrining untuk melihat gambaran kelenjar payudara dan jaringan di sekitarnya, jadi pokok dari pengawasan kanker payudara.
Dalam salah satu prosedur pilihannya dilakukan paparan radiasi pengion, yang merupakan jenis dalam banyak tes skrining berteknologi tinggi.
Sayangnya, paparan radiasi tersebut juga merupakan faktor risiko penyakit kanker payudara, karena dapat menyebabkan mutasi DNA dalam sel.
Namun, Anda tidak harus membatalkan mammogram.
“Mammogram memberikan dosis radiasi yang sangat kecil, dan jika Anda mengikuti pedoman umum, itu tidak akan menjadi masalah,” kata Robert N Hoover, MD, ScD.
Hanya saja, wanita yang pernah menjalani terapi radiasi di daerah dada untuk kanker sebelumnya, seperti penyakit Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin, memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena kanker payudara.
Penting diketahui, bahwa sinar-X harus dilakukan hanya ketika dokter menilai itu perlu.
Jika dokter Anda memberi tahu Anda bahwa Anda memerlukan sinar-X, pastikan Anda memahami alasannya.
Jika Anda masih tidak yakin, Anda perlu mendapatkan penjelasan lebih lanjut atau pendapat kedua.
Baca juga: 5 Manfaat Konsumsi Jamur, Cegah Kanker Payudara hingga Tunda Kematian
Mengutip Prevention, olahraga dapat menjadi cara mencegah kanker payudara dalam beberapa cara, yaitu:
Hormon estrogen dapat merangsang pertumbuhan sel yang berlebihan, termasuk payudara hingga memicu kanker payudara.
Women's Health Initiative menemukan bahwa wanita yang berjalan cepat selama 1 jam 25 menit hingga 2,5 jam memiliki risiko 18 persen lebih rendah terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak aktif bergerak.
ACS merekomendasikan untuk melindungi diri Anda dari kanker payudara dan semua jenis kanker untuk melakukan olahraga intensitas sedang selama 150 menit setiap minggu, yang dapat dibagi menjadi 30 menit per 5 hari seminggu.
Baca juga: Gejala Kanker Payudara Stadium Lanjut Harus Diwaspadai
Mengutip Prevention, wanita yang secara konsisten menyusui anak selama 6 bulan pertama memiliki 10 persen penurunan risiko kematian akibat kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang tidak, menurut penelitian terbaru di American Journal of Clinical Nutrition.
Salah satu alasannya karena seorang wanita tidak mengalami menstruasi saat menyusui, itu membatasi jumlah siklus yang dia miliki sepanjang hidup.
Dengan menyusui menurunkan jumlah estrogen yang terpapar pada tubuhnya.
Hormon estrogen dapat merangsang pertumbuhan sel yang berlebihan, termasuk payudara hingga memicu kanker payudara.
“Jika seorang ibu bisa melakukannya (menyusui anak), itu pantas untuk dicoba,” kata Otis Brawley, MD , kepala petugas medis untuk ACS.
Para ahli mengatakan bahwa "ASI adalah yang terbaik" untuk bayi, dan sekarang ada bukti tambahan bahwa itu juga cara terbaik untuk ibu mengurangi risiko kanker payudara.
Baca juga: Macam-macam Pengobatan Kanker Payudara
Mengutip Prevention, penelitian terus menghasilkan bukti yang menjanjikan bahwa makanan Anda dapat memengaruhi risiko kanker payudara.
Salah satu peneliti Harvard menemukan bahwa wanita yang memiliki kadar karotenoid (termasuk likopen dan beta-karoten) tertinggi dalam darahnya memiliki risiko kanker payudara 19 persen lebih rendah dari pada mereka yang memiliki kadar terendah.
Karotenoid adalah pigmen aktif yang bertindak sebagai antioksidan.
Karotenoid dapat ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran, seperti sayuran hijau serta sayuran berwarna cerah, seperti wortel, ubi jalar, tomat, dan paprika merah.
Wanita yang mengonsumsi lebih banyak karotenoid memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara estrogen reseptor negatif (yang sering kali lebih agresif).
Penelitian menunjukkan bahwa fitonutrien lain, seperti sulforaphane juga dapat melindungi terhadap kanker payudara, yang ditemukan dalam sayuran seperti brokoli.
Cara mencegah kanker payudara dan jenis lainnya, ACS merekomendasikan makan setidaknya makan buah dan sayuran setiap sehari, membatasi daging olahan dan daging merah, serta memilih biji-bijian.
Baca juga: Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
Minum alkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Penelitian telah menunjukkan bahwa kadar alkohol yang rendah pun terkait dengan peningkatan risiko kanker.
Mengutip Prevention, batasi alkohol tidak lebih dari satu minuman per hari, yang didefinisikan sebagai 12 ons bir, 5 ons anggur, atau 11,5 ons minuman keras.
Sekitar tiga minuman per hari meningkatkan risiko kanker payudara hingga 1,5 kali lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang tidak minum sama sekali.
Sehingga, disarankan untuk menghindari minum alkohol sebagai cara mencegah kanker payudara dan menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan.
Baca juga: 4 Makanan untuk Cegah Kanker Payudara
Mengutip Prevention, Women's Health Initiative menemukan bahwa penggunaan jangka panjang dari terapi kombinasi estrogen plus progestin meningkatkan risiko wanita terkena kanker payudara sebesar 24 persen .
Terapi ini biasanya digunakan untuk mengelola gejala menopause.
“Rata-rata wanita yang menggunakan terapi hormon (HT) harus mempertimbangkan potensi peningkatan risiko kanker payudara versus komponen kualitas hidup, dan membatasi durasi penggunaan,” kata Mary L. Gemignani, ahli bedah payudara di Memorial Sloan-Kettering Cancer Center.
Namun, wanita dengan risiko kanker payudara yang sangat tinggi harus menghindari meminumnya jika memungkinkan, kecuali jika indung telur telah diangkat.
Cukup tentukan dosis terkecil yang akan membantu kesehatan Anda dan minumlah dalam waktu sesingkat mungkin.
Jika Anda perlu melakukan terapi penggantian hormon, National Institutes of Health merekomendasikan agar Anda dan dokter mengevaluasi kembali keputusan tersebut setiap 3-6 bulan.
Jika Anda memilih untuk tidak meminumnya, bicarakan dengan dokter Anda tentang pilihan lain untuk mengelola gejala menopause.
Baca juga: Kanker Payudara Stadium 1, Apa Bisa Sembuh?
Mengutip Breast Cancer, merokok menyebabkan sejumlah penyakit dan dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi pada wanita pramenopause yang lebih muda.
Penelitian juga menunjukkan bahwa potensi keterkaitan antara paparan asap rokok yang sangat berat dan risiko kanker payudara pada wanita pascamenopause.
Sehingga, banyak pakar memberikan rekomendasi untuk berhenti merokok sebagai cara mencegah kanker payudara.
Baca juga: Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium Awal sampai Akhir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.