Mengutip Verywell Health, ganja memiliki dua senyawa aktif utama dengan sifat obat, yaitu Tetrahydrocannabinol (THC) dan Cannabidiol (CBD).
Tetrahydrocannabinol (THC) merupakan senyawa psikoaktif utama dalam ganja yang bisa membuat mabuk.
THC dalam ganja menawarkan manfaat untuk membantu meredakan beberapa kondisi, meliputi:
Cannabidiol (CBD) merupakan senyawa kimia paling umum kedua yang ditemukan di ganja. Ini adalah senyawa non-psikoaktif, karena tidak memberi efek mabuk seperti THC.
CBD dalam ganja menawarkan manfaat untuk membantu meredakan beberapa kondisi, meliputi:
Baca juga: Selain Kecanduan, Pengguna Ganja Lebih Berisiko Alami Stroke
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedua senyawa aktif ganja medis umumnya aman, tetapi menghasilkan beberapa efek samping.
Mengutip Healthline, THC menyebabkan efek samping sementara, seperti:
Efek samping CBD mungkin termasuk:
CBD ditoleransi dengan baik, bahkan dalam dosis besar.
Menurut hasil riset, setiap efek samping yang terjadi dengan penggunaan CBD kemungkinan merupakan hasil dari interaksi antara CBD dengan obat lain yang mungkin Anda pakai.
Namun, penggunaan THC yang tinggi dapat dikaitkan dengan efek psikiatri negatif jangka panjang.
Hal ini terutama berlaku untuk remaja yang mengonsumsi THC dalam jumlah besar.
Baca juga: Meski Kontroversial, Ganja Terbukti dapat Sembuhkan 5 Penyakit Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.