Penyakit tertentu dapat membuat protein yang disebut amiloid terkumpul di dalam darah dan menumpuk di jantung. Kondisi ini membuat dinding jantung menebal dan bekerja ekstra keras untuk memasok darah.
Olahraga berat yang intens dan berkepanjangan, biasanya dilakukan para atlet, bisa menyebabkan jantung bengkak. Tapi, kondisi ini biasanya berlangsung sementara dan tidak dianggap sebagai penyakit.
Baca juga: 10 Pantangan Penderita Jantung Bengkak yang Perlu Dicermati
Beberapa orang memiliki lemak ekstra di sekitar jantung. Kondisi ini bisa menyebabkan jantung bengkak saat dipantau lewat rontgen dada.
Dilansir dari MedicalNewsToday, penyalahgunaan narkoba dan kebiasaan minum minuman keras bisa menyebabkan jantung bengkak.
Stres atau tekanan emosional berlebihan juga bisa menyebabkan pembengkakan jantung. Kondisi ini biasanya bersifat sementara.
Ukuran jantung terkadang bisa lebih besar ketimbang biasanya saat hamil atau melahirkan. Kondisi yang bersifat sementara itu disebut kardiomiopati peripartum.
Penyebab pembengkakan jantung bisa berasal dari infeksi virus. Kondisi ini biasanya bisa disembuhkan dengan pengobatan anti-virus.
Baca juga: 6 Jenis Penyakit Jantung dan Ciri-cirinya
Setelah menyimak beberapa penyebab pembengkakan jantung di atas, beberapa faktor pemicu kondisi ini sebenarnya bisa dikendalikan.
Berikut beberapa cara mencegah pembengkakan jantung yang bisa diupayakan:
Jalankan beberapa langkah pencegahan di atas setiap hari. Dengan begitu, risiko pembengkakan jantung bisa diminimalkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.