KOMPAS.com - Pembengkakan jantung adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika jantung yang membesar.
Masalah kesehatan yang dikenal dengan kardiomegali ini bukanlah suatu penyakit, tapi kondisi yang jadi tanda suatu penyakit.
Kondisi ini bisa bersifat ringan, parah, hanya muncul sementara, atau berkepanjangan.
Kenali penyebab pembengkakan jantung dan cara mencegah masalah kesehatan ini.
Baca juga: 7 Gejala Jantung Bengkak dan Penyebabnya
Pembengkakan jantung disebabkan oleh kerusakan otot jantung atau segala hal yang membuat jantung bekerja lebih keras, berikut beberapa di antaranya:
Dilansir dari MayoClinic, penyakit jantung bawaan terkadang bisa memengaruhi struktur dan fungsi jantung. Akibatnya, otot jantung lebih besar dan lemah ketimbang kondisi normal. Kondisi ini bisa mengakibatkan jantung bengkak.
Serangan jantung meninggalkan bekas luka berupa jaringan parut dan merusak jantung. Kondisi ini bisa membuat jantung susah memompa darah ke tubuh dan imbasnya organ vital ini bisa bengkak sampai gagal jantung.
Gangguan otot jantung bisa membuat jantung kaku dan menebal. Kondisi ini menyebabkan jantung susah memompa darah dan jantung membengkak.
Baca juga: Apakah Jantung Bengkak Bisa Sembuh?
Cedera pada bagian dada atau jantung bisa membuat cairan menumpuk di kantung atau selubung jantung. Kondisi ini memantik jantung terlihat bengkak saat pemeriksaan rontgen dada.
Katup jantung berguna untuk mengontrol aliran darah mengalir tetap lancar. Penyakit atau kondisi yang merusak salah satu katup bisa mengganggu aliran darah dan menyebabkan salah satu bagian jantung membengkak.
Tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja ekstra keras untuk memompa darah untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan ini membuat otot jantung membesar, melemah, dan jantung bengkak.
Hipertensi paru atau tekanan darah tinggi di pembuluh darah arteri paru-paru membuat jantung bekerja keras untuk memindahkan darah antara paru-paru dan jantung. Tekanan ini bisa membuat sisi kanan jantung menebal atau bengkak.
Baca juga: 3 Cara Mengobati Jantung Bengkak
Anemia atau kekurangan sel darah merah membuat jantung harus memompa darah lebih keras untuk menggenapi kekurangan oksigen dalam darah.
Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroid) dan kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroid) bisa sama-sama jadi penyebab pembengkakan jantung.
Kelebihan zat besi bisa membuat zat ini menumpuk di berbagai organ, termasuk jantung. Kondisi ini dapat memicu pembengkakan jantung di bilik sebelah kiri.
Penyakit tertentu dapat membuat protein yang disebut amiloid terkumpul di dalam darah dan menumpuk di jantung. Kondisi ini membuat dinding jantung menebal dan bekerja ekstra keras untuk memasok darah.
Olahraga berat yang intens dan berkepanjangan, biasanya dilakukan para atlet, bisa menyebabkan jantung bengkak. Tapi, kondisi ini biasanya berlangsung sementara dan tidak dianggap sebagai penyakit.
Baca juga: 10 Pantangan Penderita Jantung Bengkak yang Perlu Dicermati
Beberapa orang memiliki lemak ekstra di sekitar jantung. Kondisi ini bisa menyebabkan jantung bengkak saat dipantau lewat rontgen dada.
Dilansir dari MedicalNewsToday, penyalahgunaan narkoba dan kebiasaan minum minuman keras bisa menyebabkan jantung bengkak.
Stres atau tekanan emosional berlebihan juga bisa menyebabkan pembengkakan jantung. Kondisi ini biasanya bersifat sementara.
Ukuran jantung terkadang bisa lebih besar ketimbang biasanya saat hamil atau melahirkan. Kondisi yang bersifat sementara itu disebut kardiomiopati peripartum.
Penyebab pembengkakan jantung bisa berasal dari infeksi virus. Kondisi ini biasanya bisa disembuhkan dengan pengobatan anti-virus.
Baca juga: 6 Jenis Penyakit Jantung dan Ciri-cirinya
Setelah menyimak beberapa penyebab pembengkakan jantung di atas, beberapa faktor pemicu kondisi ini sebenarnya bisa dikendalikan.
Berikut beberapa cara mencegah pembengkakan jantung yang bisa diupayakan:
Jalankan beberapa langkah pencegahan di atas setiap hari. Dengan begitu, risiko pembengkakan jantung bisa diminimalkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.