KOMPAS.com - Gagal jantung menjelang kematian adalah gagal jantung kongestif stadium akhir yang perawatan medis sudah tidak banyak berpengaruh.
Mengutip Verywell Health, gagal jantung kongestif biasanya dianggap sebagai kondisi jantung yang sudah memengaruhhi organ vital manusia lainnya.
Sebanyak 90 persen orang dengan gagal jantung kongestif akhirnya meninggal karena kegagalan memompa darah.
Ini adalah saat jantung tidak lagi berfungsi sebagai pompa yang akibatnya sirkulasi darah dan oksigen ke seluruh tubuh berhenti.
Jadi, kondisi gagal jantung menjelang kematian berasal dari penurunan daya pompa darah yang membawa oksigen dan nutrisi.
Tanda gagal jantung menjelang kematian mirip dengan stadium C, hanya saja lebih parah, yaitu gejala yang tidak membaik dengan pengobatan.
Baca juga: 11 Tanda-tanda Menjelang Kematian yang Umum Terjadi
Mengutip Habor Light Hospice, berikut tanda-tanda gagal jantung menjelang kematian yang harus diwaspadai:
Sesak napas pada stadium akhir gagal jantung terjadi karena penumpukan cairan yang kembali ke paru-paru.
Duduk tegak dengan penyangga dapat membantu pasien gagal jantung stadium akhir ini merasa lebih nyaman.
Bisa juga dengan membuka jendela atau memberikan kipas angin untuk menggerakkan udara di sekitar ruangan.
Kebersihan mulut juga sangat penting pada tahap menjelang kematian ini karena kesulitan bernapas dapat menyebabkan mulut kering yang tidak nyaman.
Mereka yang menderita gagal jantung mungkin mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan yang sangat saat menjelang kematian.
Obat pereda nyeri dapat digunakan sementara, seperti morfin atau obat non-opioid, seperti asetaminofen.
Terapi, seperti aromaterapi, akupunktur dan refleksiologi juga dapat digunakan untuk membantu pasien rileks dan mengurangi rasa sakit dari gagal jantung menjelang kematian.
Baca juga: Manfaat Penderita Gagal Jantung Mengurangi Garam
Beberapa pasien gagal jantung menjelang kematian mengalami depresi dan kecemasan karena dipengaruhi oleh kondisi medisnya sendiri maupun lainnya.