KOMPAS.com - Menstruasi umumnya terjadi selama 2-7 hari dengan volume darah yang keluar sekitar 30-70 ml. Namun, beberapa wanita mungkin pernah mengalami haid dengan durasi panjang disertai perdarahan hebat.
Kondisi ketika menstruasi berlangsung lama dengan volume darah yang lebih banyak disebut sebagai menoragia. Semua wanita yang berada di usia subur dapat mengalami menoragia.
Wanita yang mengalami menoragia harus selalu mengganti pembalut setiap satu jam sekali. Hal ini karena perdarahan hebat yang cepat membuat pembalut penuh.
Baca juga: 3 Penyebab Darah Menstruasi Berbau Amis dan Menyengat
Meski terbilang sangat umum, kondisi menoragia tak bisa kita anggap sepele.
Pasalnya, menstruasi dengan perdarahan hebat dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena harus berulangkali berganti pembalut.
Kondisi menstruasi abnormal ini lama kelamaan juga dapat menyebabkan wanita mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah.
Anemia bisa menyebabkan aliran oksigen berkurang ke organ tubuh sehingga membuat wanita mudah lelah, lemas, pusing, dan nyeri dada.
Dikutip dari Medical News Today, penyebab menoragia berhubungan dengan masalah pada rahim, antara lain:
Ini merupakan kondisi saat tumor (non kanker) berkembangbiak di dalam atau di luar dinding rahim. Tumor atau daging yang tumbuh dapat menyebabkan perdarahan hebat dan menyakitkan.
Faktor risiko penyakit ini yaitu riwayat keluarga fibroid, obesitas, atau masa awal pubertas.
Polip rahim merupakan pertumbuhan jaringan nonkanker yang melekat pada dinding dalam rahim (uterus). Ukuran polip bervariasi.
Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita yang sedang menuju menopause atau sudah henti haid. Gejala polip rahim yaitu perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan pendarahan setelah menopause.
Baca juga: 5 Kondisi Medis Penyebab Kram Menstruasi Terasa Menyakitkan
Orang dengan gangguan hormonal bisa mengalami ovulasi tidak teratur. Hal ini lantaran lapisan rahim dapat menumpuk dan menjadi terlalu tebal.
Ketika lapisan ini akhirnya luruh saat menstruasi, pendarahan hebat bisa terjadi.
Kondisi tersebut dapat menyerang perempuan selama masa pubertas dan perimenopause.
Ovulasi tidak teratur juga terjadi karena penurunan berat badan, stres, sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan hipotiroidisme .
Adenomiosis adalah kondisi ketika jaringan endometrium ada di dalam dan tumbuh ke dalam dinding uterus.
Adenomiosis paling sering terjadi terlambat pada tahun-tahun produktif
IUD merupakan jenis alat kontrasepsi yang diletakkan di dalam rahim. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan berat.
Baca juga: 6 Risiko Berhubungan Seks Selama Menstruasi
Ini merupakan infeksi pada organ reproduksi wanita. Penyakit radang panggul biasanya terjadi ketika bakteri yang menular seksual menyebar dari vagina ke rahim (uterus), tuba falopi, atau ovarium.
Beberapa kanker yang menyerang sistem reproduksi wanita yaitu kanker rahim, serviks, dan ovarium juga dapat menyebabkan perdarahan hebat selama masa menstruasi.
Penggunaan obat-obatan antiinflamasi dan antikoagulan tertentu dapat menyebabkan peningkatan volume darah yang keluar saat haid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.