Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2022, 06:00 WIB

KOMPAS.com - Kram perut saat menstruasi sering menganggu aktivitas wanita. Rasa sakit saat kram bahkan membuat para wanita sulit tidur atau beristirahat.

Kram, kembung, perubahan mood, rasa lelah, merupakan hal umum yang terjadi pada wanita yang sedang datang bulan atau menstruasi.

Pada kram menstruasi, rasa sakitnya berubah dari ringan menjadi berat secara intens dalam waktu 24 jam di hari pertama menstruasi dan bisa berlanjut selama beberapa hari.

Dikutip dari Everyday Health, kram menstruasi umumnya dikategorikan sebagai dismenore primer yang disebabkan oleh peningkatan produksi prostaglandin, hormon yang menyebabkan kontraksi rahim.

Kondisi tersebut umumnya hilang dengan sendirinya atau bisa juga diredakan dengan kompres air hangat pada area yang sakit serta konsumsi obat pereda nyeri sesuai resep dokter.

Baca juga: 6 Risiko Berhubungan Seks Selama Menstruasi

Sementara itu, selain karena peningkatan produksi hormon prostaglandin, ada beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan kram menstruasi yang bahkan terasa lebih sakit, yaitu:

Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi ginekologi di mana jaringan mirip endometrium ditemukan di luar rahim pada struktur lain di seluruh panggul, termasuk ovarium, saluran tuba, kandung kemih, dasar panggul, dan dalam kasus yang lebih parah, usus , diafragma, hati, paru-paru, dan bahkan otak.

Melansir Mayo Clinic, endometriosis yang tidak diobati dapat menyebabkan peradangan kronis, kista coklat (kista berisi darah), dan pendarahan internal. Semua kondisi ini menyebabkan nyeri panggul yang menyiksa dan kram perut.

Adenomiosis

Adenomiosis adalah kondisi ketika jaringan endometrium ada di dalam dan tumbuh ke dalam dinding uterus.
Adenomiosis paling sering terjadi terlambat pada tahun-tahun produktif

Selain kram parah, adenomiosis juga ditandai dengan gejala berikut:

  • menstruasi yang sangat banyak atau berkepanjangan
  • nyeri saat berhubungan
  • darah beku yang keluar saat menstruasi

Baca juga: Mengapa Stres Bisa Menganggu Siklus Menstruasi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+