Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Gejala dari Masing-masing Tipe Kulit Kering

Kompas.com - 05/08/2022, 18:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kulit kering atau yang disebut juga sebagai dermatitis adalah kondisi yang biasa terjadi ketika udara dingin.

Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, bahkan Anda yang mungkin memiliki kulit berminyak juga bisa lambat laun mengalami kulit kering.

Melansir Healthline, kulit kering sendiri ditandai dengan kulit yang menjadi kasar, pecah-pecah, dan berubah warna atau kusam.

Kulit kering juga dibagi menjadi tipe-tipe yang berbeda tergantung dari penyebab dan gejala yang berbeda. Berikut adalah beberapa tipe kulit kering tersebut.

Baca juga: Apa Penyebab Kulit Kering?

Dermatitis kontak

Menurut WebMD, dermatitis kontak merupakan jenis kulit kering yang terjadi karena reaksi alergi. Alergi tersebut disebabkan oleh benda atau sesuatu yang menyentuh kulit meskipun hanya sebentar.

Kulit seseorang yang mengalami dermatitis kontak biasanya berubah menjadi kemerah-merahan dan terasa gatal.

Ada beberapa benda yang bisa menyebabkan reaksi alergi dari dermatitis kontak, seperti dari tumbuhan, parfum, pewarna rambut, karet, besi, produk perawatan wajah, dan formaldehida.

Melansir Healthline, dermatitis kontak tidak akan menyebabkan kerusakan pada kulit dan biasanya tidak parah, tetapi rasa gatal yang ditimbulkan bisa cukup membuat tidak nyaman sehingga perlu diatasi segera.

Dermatitis atopik

Dermatitis atopik atau juga biasa dikenal dengan nama eksim merupakan jenis kulit kering yang menurun di dalam keluarga.

Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS), dermatitis atopik merupakan kondisi kulit yang kronis karena bisa berlangsung lama dan biasanya didapatkan ketika masih anak-anak.

Beberapa anak dengan dermatitis atopik biasanya akan kehilangan penyakit ini ketika menginjak remaja, namun kondisi ini juga akan berkembang ketika beberapa anak menginjak remaja.

Meskipun begitu, NIAMS menambahkan bahwa dermatitis atopik bisa menyerang siapa saja, tetapi tidak akan bisa menularkannya atau tertular dari orang lain.

Dermatitis atopik akan menyebabkan kulit menjadi sangat gatal, namun menggaruknya bisa menyebabkan kulit menjadi merah, bengkak, dan pecah-pecah.

Pada kondisi tertentu, kondisi seseorang dengan dermatitis atopik akan menjadi semakin parah kemudian disusun dengan kondisi kulit yang kembali sembuh.

Baca juga: Sering Cuci Tangan Rentan Bikin Kulit Kering, Begini Baiknya...

Dermatitis dishidrotik

Kondisi kulit kering yang biasanya dibarengi oleh rasa gatal dan lecet ringan disebut dengan dermatitis dishidrotik.

Melansir Healthline, kondisi kulit kering ini biasanya menyerang kaki dan tangan, seperti di telapak tangan, bagian dalam jari, dan telapak kaki.

Menurut WebMD, kondisi ini tidak ada obatnya dan biasanya akan hilang dalam jangka waktu tertentu jika kondisinya tidak parah. Namun, kondisi ini bisa diobati dengan obat, pelembab, dan kebersihan diri yang baik.

Dermatitis seboroik

Melansir Mayo Clinic, dermatitis seboroik adalah kondisi kulit kering yang biasanya menyerang kulit kepala dan beberapa bagian kulit yang berminyak, seperti di sekitar hidung, alis, telinga, kelopak mata, dan dada.

Mayo Clinic juga menambahkan bahwa kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya tetapi bantuan medis juga bisa digunakan untuk membantu gejalanya untuk hilang.

Seseorang dengan dermatitis seboroik memiliki kulit yang bersisik dan kemerahan, serta ketombe. Kondisi ini akan semakin parah ketika dibarengi dengan stres dan kurang tidur.

Baca juga: Masker Oatmeal untuk Jerawat, Kulit Kering, dan Kulit Berminyak

Tipe dermatitis lain

Melansir Healthline, ada beberapa jenis kulit kering lain yang bisa dialami oleh seseorang, seperti:

  • Neurodermatitis

Neurodermatitis adalah jenis kulit kering yang membuatnya semakin kering dan terasa terbakar, serta disebabkan oleh stres.

Lesi yang ditimbulkan oleh kondisi ini biasanya hanya ada satu atau dua saja yang muncul di tubuh, seperti di kaki, pergelangan kaki, tangan, pergelangan tangan, siku, punggung, leher, dan kulit kepala.

  • Dermatitis numularis

Dermatitis numularis memiliki bentuk lesi oval dan biasanya bisa didapatkan ketika kulit terluka.

Lesi yang ditimbulkan bisa berwarna kecoklatan atau kemerahan dan terasa gatal. Lesi dari dermatitis numularis sering kali muncul di area tangan, lengan, atau kaki bagian bawah.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Kulit Kering Mengelupas

  • Dermatitis stasis

Dermatitis stasis disebabkan oleh buruknya sirkulasi darah sehingga warna kulit berubah.

Dermatitis stasis ini biasanya muncul pada area kaki bagian bawah dan biasanya lebih sering terjadi pada orang-orang dengan usia lebih dari 50 tahun. Tidak hanya itu saja, WebMD menyebutkan bahwa wanita lebih rentan mengalaminya daripada laki-laki.

  • Dermatitis neglecta

Dermatitis neglecta disebabkan oleh keringat, minyak, korneosit, dan bakteri yang ada di daerah kulit.

Kulit kering ini biasanya diderita oleh orang-orang yang kurang menjaga kebersihannya dan kotoran menumpuk di kulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau