Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pengobatan untuk Menurunkan Risiko Penularan Kurap

Kompas.com - 10/08/2022, 12:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ringworm atau yang biasa dikenal dengan nama kurap merupakan salah satu jenis infeksi jamur pada kulit.

Meskipun dikenal juga dengan sebutan ringworm, namun infeksi jamur ini tidak ada kaitannya dengan worm atau cacing.

Melansir Healthline, infeksi jamur ini disebut dengan ringworm karena bentuknya yang bulat seperti cincin dan warnanya yang merah pucat.

Ringworm atau kurap sendiri bisa menyerang siapa saja karena seseorang yang memiliki kurap bisa menularkannya kepada orang lain.

Baca juga: Punya Gejala Mirip, Apa Beda Psoriasis dan Kurap?

Kurap tidak hanya akan terasa gatal dan membuat seseorang tidak nyaman, tetapi juga bisa menyebar ke bagian lain pada tubuh dan kepada orang lain.

Untuk itu, mengobati kurap untuk menurunkan risiko penularan sangat perlu. Berikut adalah 3 cara yang bisa diikuti.

1. Pengobatan medis

Menurut Health Navigator, kurap merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur sehingga pengobatan menggunakan produk antijamur bisa menjadi salah satu alternatif.

Ada berbagai produk antijamur yang bisa digunakan, seperti dalam bentuk krim, lotion, bubuk, semprot, atau gel.

Produk antijamur tersebut juga banyak tersedia di apotek, namun perlu dikonsultasikan dahulu kepada apoteker mengenai lokasi dari kurap yang muncul karena produknya akan berbeda.

Mengutip Medical News Today, pengobatan kurap pada kulit kepala biasanya akan berupa obat oral yang akan diresepkan oleh dokter.

Namun, pengobatan kurap pada kulit atau selangkangan biasanya bisa dibeli dengan bebas tanpa menggunakan resep.

Meskipun begitu, kurap yang sudah parah, seperti mencakup permukaan yang lebih luas atau tidak mempan dengan obat dari apotek, perlu dikonsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat oral.

Baca juga: Awas Berbagi Handuk Saat Liburan Bisa Picu Kurap Hingga Infeksi Paru

2. Perubahan gaya hidup

Mengobati kurap dengan obat tidak akan memberikan efek yang signifikan jika tidak dibarengi dengan perubahan gaya hidup.

Healthline menjelaskan bahwa penularan kurap sangat mudah dan cepat, bahkan bisa melalui objek yang terkena kurap tersebut.

Jika barang-barang tertentu terkena kurap, maka nantinya akan bisa menulari orang lain yang juga menggunakan barang tersebut.

Oleh karena itu, kebersihan harus sangat dijaga untuk menghindari penularan kurap ini.

Healthline merekomendasikan beberapa cara, seperti:

  • Rajin mencuci sprei dan baju setiap hari
  • Mengeringkan tubuh dengan baik sesudah mandi
  • Menghindari pakaian ketat pada kulit yang ada kurapnya
  • Rajin mengobati kurap
  • Tidak meminjamkan barang pribadi, seperti handuk atau sisir ke orang lain
  • Selalu mencuci tangan setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan

Baca juga: Kurap: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

3. Pengobatan rumahan

Selain mengobati secara medis, ternyata ada beberapa bahan rumahan yang bisa digunakan untuk membantu pengobatan kurap.

Melansir Healthline, banyak orang yang sudah menggunakan jenis pengobatan rumahan ini untuk mengobati kurap tetapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukung tingkat keefektivitasannya, seperti:

  • Menggunakan kapas yang direndam dengan cuka apel dan diaplikasikan pada area yang terinfeksi setiap tiga kali sehari
  • Mengoleskan minyak kelapa pada kurap setiap tiga kali sehari
  • Menggunakan campuran kunyit dan air yang dioleskan pada kurap, dan ditunggu hingga kering sebelum dibilas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau