Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2022, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Keberadaan batu empedu sering tak terdeteksi karena gejalanya mirip gangguan kesehatan lain, seperti nyeri, mual, dan diare. Namun, apabila Anda sudah merasakan gejala batu empedu, segeralah melakukan pengobatan.

Batu empedu atau gallstones merupakan endapan yang mengeras menyerupai batu yang tumbuh di kantong atau saluran empedu.

Perlu diketahui, kantong empedu merupakan organ kecil yang terletak pada sisi kanan tubuh, tepatnya di bagian bawah organ hati.

Baca juga: Apakah Batu Empedu Bisa Keluar Lewat BAB?

Jenis dan gejala batu empedu

Batu empedu memiliki ukuran dan jumlah yang bervariasi. Selain itu, batu empedu juga dibagi menjadi dua jenis:

  • Batu empedu kolesterol: terjadi akibat dari kelebihan kolesterol. Ini merupakan kondisi yang paling sering terjadi.
  • Batu empedu pigmen: Batu-batu berwarna hitam gelap atau hitam terbentuk saat empedu mengandung terlalu banyak bilirubin. Bilirubin merupakan bahan kimia yang diproduksi saat hati menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.

Gejala batu empedu berkembang mirip dengan gangguan pencernaan dan nyeri pada bagian ulu hati seperti mulas, rasa sakit ini dapat menyebar ke punggung sampai tulang belikat.

Selain itu, batu empedu juga ditandai dengan refluks asam, tinja berwarna keabu-abuan, diare, dan kram.

Cara alami mengatasi batu empedu

Orang yang merasakan gejala-gejala batu empedu dianjurkan segera periksa ke layanan kesehatan terdekat. Dokter mungkin akan menyarankan operasi pengangkatan kantong empedu.

Selain operasi, Anda mungkin dapat menggunakan pengobatan alternatif untuk mengurangi rasa sakit hingga memecah batu empedu.

Tetap tanyakan dahulu dengan dokter apabila ingin mencoba cara alami mengatasi batu empedu berikut.

1. Minyak zaitun

Beberapa orang mengeklaim bahwa pembersihan atau pembilasan kandung empedu dapat membantu memecah batu empedu.

Dilansir dari Mayo Clinic, pembersihan ini dapat dilakukan menggunakan minyak zaitun yang dicampur dengan jus tertentu seperti lemon, apel, atau sayuran.

Pengobatan batu empedu dengan minyak zaitun yang dicampur jus dipercaya dapat mengeluarkan batu empedu melalui feses atau tinja saat buang air besar. Di dalam dunia pengobatan alternatif, metode ini dianggap sangat efektif.

Baca juga: Penyebab Batu Empedu pada Wanita dan Faktor Risikonya

2. Jus apel

Konsumsi apel baik bagi kesehatan. Menariknya, jus apel dapat mengatasi batu empedu. Namun, belum ada bukti ilmiah terkait hal ini.

Konsultasikan terlebih dahulu jika Anda ingin mencoba cara ini. Perlu diingat, terlalu banyak mengonsumsi jus buah mungkin kurang baik bagi penderita diabetes, hipoglikemia, dan sakit maag.

3. Cuka apel

Selain jus apel, cuka apel atau apple cider vinegar (ACV) sering digunakan sebagai terapi untuk batu empedu. Cuka apel dipercaya untuk mengurangi asupan kalori yang berisiko meningkatkan kadar kolesterol yang bisa sebabkan batu empedu.

Konsumsi cuka apel bersama nasi atau makanan berkabrohidrat lainnya juga dapat memberi sensasi kenyang. Hal ini mencegah Anda menikmati lauk berlebih atau ngemil yang dapat sebabkan kenaikan kolesterol.

4. Kunyit

Kunyit merupakan bumbu dapur yang sering dijadikan obat alami dalam mengatasi berbagai penyakit. Kunyit rupanya juga bisa mengurangi gejala batu empedu karena mengandung kurkumin yang dikenal dengan sifat antiradang.

Cara mengolah kunyit pun cukup sederhana. Anda hanya perlu menyeduhnya dan meminum air rebusan kunyit tersebut.

Baca juga: 12 Gejala Batu Empedu yang Pantang Disepelekan

5. Minyak jarak

Minyak jarak adalah minyak yang diekstrasi dari biji tumbuhan jarak (Rinicus communis).

Minyak jarak memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan pertumbuhan bakteri yang berlebihan ketika dioleskan ke kulit.

Selain itu, minyak jarak juga memiliki antiradang sehingga dipercaya mampu mengurangi rasa sakit akibat batu empedu.

Dikutip dari Healthline, Anda bisa menggunakan kain tipis hangat yang sudah dibubuhi minyak jarak. Lalu, letakkan kain tersebut di perut Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau