Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 12/08/2022, 21:38 WIB

KOMPAS.com - Kemasan plastik makanan, botol air, susu, dan sebagainya bisa mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan.

Masyarakat internasional menyoroti keamanan Bisfenol A (BPA) pada kemasan plastik polikarbonat (PC) yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan.

BPA adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membuat sejenis plastik polikarbonat, sering digunakan untuk FCM (Food Contact Materials), seperti kemasan air galon atau sebagai resin epoksi dalam lapisan pelindung kaleng untuk makanan atau minuman.

Baca juga: 8 Makanan Berbahaya Bagi Kesehatan Hati yang Harus Dihindari

Dr. Ulul Albab, Sekretaris Jendral (Sekjen) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengatakan bahwa masyarakat kita sejauh ini hanya menyoroti pengaruh jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi terhadap kesehatan.

"Namun mengabaikan pengaruh kemasan makanan atau minuman tersebut serta kandungan dalam kemasan tersebut terhadap kesehatan," kata Dr. Ulul dalam keterangan pers pada Jumat (12/8/2022).

Data dari Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa sekitar 78 persen industri menggunakan plastik untuk makanan dan minuman kemasan.

Sementara, sekitar 16,5 persen sisanya digunakan untuk kemasan minuman berkarbonasi.

Dr. Agustina Puspitasari, Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Tidak Menular PB IDI menyampaikan bahwa secara global, BPA banyak digunakan pada produk-produk, seperti:

  • Botol air yang dapat digunakan kembali
  • Plastik polikarbonat
  • Plastik pengemas
  • Pelapis kaleng makanan
  • Pipa air

Jika partikel BPA digunakan untuk bahan kemasan yang bersinggungan langsung (primer) dengan makanan atau minuman, itu yang bisa membahayakan kesehatan.

Baca juga: Apakah Insomnia Berbahaya bagi Kesehatan?

Dr. Agustina menjelaskan berdasar beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan plastik BPA memengaruhi fisiologi yang dikendalikan oleh endokrin, kelenjar prostat, serta perkembangan otak pada janin, bayi, dan anak-anak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+