Namun ini, memiliki akibat lebih lanjut terhadap pencernaan, seperti diare, gas, kembung, dan sakit perut.
Pepsin adalah enzim pencernaan di lambung kita yang dibutuhkan bersama dengan asam klorida untuk memecah molekul protein.
Asam menguraikan protein untuk memungkinkan enzim pepsin bekerja.
Makanan dilumat dan dicampur dengan asam mengubahnya menjadi sejenis bubur, yang disebut "chyme", sebelum pindah ke tahap pencernaan berikutnya di usus kecil.
Jika Anda melihat wujud makanan di tinja Anda saat buang air besar (BAB). Artinya, fungsi pencernaan perut Anda ada masalah karena tidak bekerja efisien.
Seharusnya, makanan tidak dapat dikenali lagi setelah melewati sistem pencernaan di perut.
Baca juga: 10 Kebiasaan Pemicu Penyakit Asam Lambung yang Perlu Dihentikan
Fungsi asam lambung selanjutnya adalah untuk merangsang pelepasan sekresi pencernaan lebih lanjut di usus kecil.
Di usus kecil makanan dicerna lebih lengkap untuk nutrisinya diserap dan masuk ke dalam aliran darah.
Sebelum itu, dibutuhkan campuran gula sederhana, asam amino, asam lemak, dan gliserol untuk mendukung penyerapan produk akhir pencernaan.
Mengutip SFGate, sumber vitamin B12 yang paling signifikan adalah produk hewani, yang juga kaya protein.
Untuk mendapatkan vitamin B12 yang melekat pada protein, di sini fungsi asam lambung bermain.
Saat makanan masuk perut, asam lambung mengaktifkan pepsi, faktor intrinsik yang diperlukan untuk membebaskan dan memungkinkan vitamin B12 diserap tubuh.
Tanpa jumlah asam lambung yang cukup, vitamin B12 tetap terikat pada protein.
Sehingga, tidak pernah menjadi bebas untuk mengikat dengan zat lain yang membawanya melalui dinding usus ke dalam darah Anda.
Jika penyerapan vitamin B12 kurang, Anda dapat mengalami defisiensi.