Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suasana Hati Sering Berubah, Kapan Saatnya Cek ke Dokter?

Kompas.com - 13/08/2022, 07:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Hal yang normal jika ada momen di mana kita merasa sedih atau merasa gembira.

Selama perubahan suasana hati tersebut tidak menganggu aktivitas Anda, umumnya itu merupakan hal yang wajar.

Di sisi lain, perubahan suasana hati yang terjadi secara rutin bisa menjadi tanda adanya masalah medis.

Perubahan suasana hati yang serius dan sering terjadi tidak boleh kita anggap sepele. Sebab, hal itu bisa terkait dengan kondisi kesehatan mental, hormon, atau kondisi kesehatan lainnya.

Baca juga: 8 Cara untuk Membuat Mood Naik Lagi

Kapan saatnya cek ke dokter?

Hal yang wajar jika kita mengalami perubahan suasana hati sesekali atau mengalami perasaan gembira atau sedih dalam waktu singkat.

Tetapi jika perilaku Anda tidak dapat diprediksi selama beberapa hari, itu mungkin merupakan tanda dari sesuatu yang lebih serius.

Anda mungkin merasa marah lalu satu menit berikutnya Anda merassa sangat bahagia. Anda mungkin juga memiliki emosi yang dapat merusak hidup Anda, seperti:

  • menjadi sangat bersemangat hingga tidak bisa menahan diri untuk berbelanja atau melakukan hal yang berisiko.
  • merasa seperti Anda ingin menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup Anda.
  • merasa tidak berdaya hingga tak sanggup bangun dari tempat tidur.

Pola perubahan suasana hati tersebut bisa menjadi gejala masalah kesehatan yang lebih serius.

Jadi, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter untuk mendiskusikan hal tersebut.

Dokter akan membantu Anda menemukan diagnosa yang tepat dan menemukan cara untuk mengatasinya.

Kondisi yang mempengaruhi suasana hati

Dalam banyak kasus, perubahan suasana hati bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius.

Hal tersebut bisa terjadi karena adanya masalah medis seperti berikut:

1. Gangguan bipolar

Jika Anda memiliki gangguan bipolar, Anda bisa mengalami perubahan emosi dari sangat senang hingga sangat sedih.

Perubahan suasana hati yang terkait dengan gangguan bipolar umumnya hanya terjadi beberapa kali dalam setahun, bahkan pada gangguan bipolar siklus cepat.

2. Gangguan siklotimik

Gangguan siklotimik, atau siklotimia, adalah gangguan mood ringan yang mirip dengan gangguan bipolar.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau