Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Pereda Demam dan Efek Sampingnya yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 22/08/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Demam merupakan gejala dari banyak penyakit, seperti peradangan, Covid-19, dan cacar monyet.

Mengutip Cleveland Clinic, Anda mengalami demam, jika memiliki suhu tinggi

  • Pada orang dewasa: ketika suhu Anda lebih tinggi dari 38 Celcius
  • Pada anak-anak: lebih tinggi 38 Celcius (diukur melalui dubur), 37,5 Celcius (diukur secara lisan), atau 37,2 Celcius (diukur di bawah lengan).

Baca juga: 7 Hal tentang Demam pada Anak, Orangtua Wajib Tahu

Suhu tubuh normal manusia rata-rata 37 Celcius. Jika naik beberapa derajat saja itu normal, sebagai tanda tubuh sehat sedang melawan infeksi.

Namun ketika demam naik di atas 38,9 Celcius, itu harus diobati dengan meredakannya.

Apalagi jika demam disertai gejala penyakit lainnya, seperti munculnya leher kaku, kejang, atau ruam.

Ada banyak cara efektif untuk meredakan demam Anda. Cara yang paling umum adalah dengan minum obat.

Berikut beberapa obat pereda demam dan efek sampingnya:

Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?

1. Asetaminofen (Tylenol)

Mengutip Healthline, asetaminofen merupakan obat penurun demam serta pereda nyeri.

Asetaminofen tidak mengurangi pembengkakan atau peradangan.

Sebaliknya, asetaminofen mungkin mengubah cara tubuh Anda merasakan rasa sakit.

Obat ini juga membantu mendinginkan tubuh Anda untuk meredakan demam.

Baca juga: Perbedaan Demam Gejala DBD, Tipes, dan Malaria menurut Dokter

Efek samping

Ketika diminum sesuai petunjuk, asetaminofenumumnya aman dan dapat ditoleransi dengan baik.

Namun dalam beberapa kasus, obat pereda demam ini dapat menyebabkan efek samping seperti:

  • Mual
  • Muntah
  • Susah tidur
  • Reaksi alergi
  • Reaksi kulit yang serius, termasuk ruam parah
  • Kerusakan hati

Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak asetaminofen, dapat menyebabkan kerusakan hati.

Dalam kasus yang parah, obat pereda demam ini dapat menyebabkan gagal hati hingga kebutuhan transplantasi hati dan kematian.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau