KOMPAS.com - Demam merupakan gejala dari banyak penyakit, seperti peradangan, Covid-19, dan cacar monyet.
Mengutip Cleveland Clinic, Anda mengalami demam, jika memiliki suhu tinggi
Baca juga: 7 Hal tentang Demam pada Anak, Orangtua Wajib Tahu
Suhu tubuh normal manusia rata-rata 37 Celcius. Jika naik beberapa derajat saja itu normal, sebagai tanda tubuh sehat sedang melawan infeksi.
Namun ketika demam naik di atas 38,9 Celcius, itu harus diobati dengan meredakannya.
Apalagi jika demam disertai gejala penyakit lainnya, seperti munculnya leher kaku, kejang, atau ruam.
Ada banyak cara efektif untuk meredakan demam Anda. Cara yang paling umum adalah dengan minum obat.
Berikut beberapa obat pereda demam dan efek sampingnya:
Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?
Mengutip Healthline, asetaminofen merupakan obat penurun demam serta pereda nyeri.
Asetaminofen tidak mengurangi pembengkakan atau peradangan.
Sebaliknya, asetaminofen mungkin mengubah cara tubuh Anda merasakan rasa sakit.
Obat ini juga membantu mendinginkan tubuh Anda untuk meredakan demam.
Baca juga: Perbedaan Demam Gejala DBD, Tipes, dan Malaria menurut Dokter
Ketika diminum sesuai petunjuk, asetaminofenumumnya aman dan dapat ditoleransi dengan baik.
Namun dalam beberapa kasus, obat pereda demam ini dapat menyebabkan efek samping seperti:
Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak asetaminofen, dapat menyebabkan kerusakan hati.
Dalam kasus yang parah, obat pereda demam ini dapat menyebabkan gagal hati hingga kebutuhan transplantasi hati dan kematian.