Tidak hanya itu saja, penelitian dari Inggris pada Nutrition Journal di tahun 2018 menunjukkan bahwa konsumsi kafein tidak akan mempengaruhi durasi tidur.
Meskipun ada penambahan konsumsi kafein per hari, durasi tidur pada partisipan penelitian ini akan sama saja karena durasi tidur tergantung dari kebiasaan yang sudah terbentuk.
WebMD juga menambahkan bahwa durasi tidur hanya akan terganggu ketika seseorang mengonsumsi kafein enam jam sebelum waktu tidur.
Namun, WebMD menegaskan bahwa masing-masing orang memiliki respon dan metabolisme yang berbeda sehingga beberapa akan mengalami insomnia dan beberapa yang lainnya tidak.
Baca juga: Kafein bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Konsumsi kafein yang berlebihan juga dikaitkan dengan risiko osteoporosis.
Menurut Medical News Today, kaitan antara kafein dan osteoporosis pada manusia masih tidak bisa dibuktikan meskipun banyak peneliti yang percaya bahwa kafein memperlambat penyerapan kalsium dan vitamin D pada tubuh.
Medical News Today tidak melihat kaitan antara konsumsi kafein dan kesehatan tulang.
WebMD juga memiliki pendapat serupa karena efek dari konsumsi kafein ini hanya berdampak pada berkurangnya kalsium dan magnesium melalui urin.
Namun, beberapa penelitian yang disebutkan oleh WebMD menunjukkan bahwa risiko osteoporosis tidak ada kaitannya dengan konsumsi kafein, terlebih jika konsumsi kalsium sudah cukup.
Meskipun begitu, orang tua akan memiliki risiko lebih besar karena berkurangnya kemampuan tubuh untuk melakukan metabolisme kalsium sehingga perlu dikomunikasikan dengan dokter untuk mengurangi konsumsi kafein setiap harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.